Siklon Tropis Jadi Penyebab Gelombang Tinggi di Sulawesi Utara

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara disebabkan oleh pengaruh siklon tropis (tropical depresion thirtyfive) di sekitar Filipina sehingga massa uap air dan angin mengarah kesana. “Akibatnya angin kencang dan gelombang tinggi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

“Jika kondisi membahayakan jangan melakukan aktivitas di sekitar pantai dan laut untuk sementara waktu,” katanya. Ia juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.

Sutopo menambahkan, bahwa gelombang tinggi di perairan Sulut itu tidak ada kaitan dengan dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau karena jauh sekali lokasinya.

Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga di sekitar perairan Sulawesi, termasuk Manado dan Maluku untuk mewaspadai gelombang laut setinggi 2,5-4 meter yang diperkirakan bakal terjadi hingga Jumat (28/12).

“Beberapa hari ke depan masih ada gelombang tinggi dan angin kencang. Untuk wilayah Sulawesi Utara, hari ini tanggal 28 Desember 2018 memang puncaknya,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG, Ricky Daniel Aror.

“Nanti tanggal 30 gelombang tinggi dan angin kencang ada di posisi paling bawah, terus dia akan naik lagi. Tapi tidak setinggi hari ini. Kalau sekarang itu gelombang signifikannya atau rata-rata 2,5 meter. Gelombang maksimum bisa dua kali dari gelombang signifikan, sampai 4 atau 5 meter” lanjutnya.

Menurutnya, gelombang signifikan diprediksi akan terjadi pada jam 23.00 malam ini.

“Sebentar itu memang agak tinggi, tapi itu puncaknya. Sabtu subuh turun, paling rendahnya itu ditanggal 31 Desember pukul 05.00 Wita pagi. Dari situ dia naik lagi sedikit demi sedikit. Namun, dia naiknya cuma sampai 1,5 meter. Itu gelombang rata-rata. Maksimum sampai 3 meter. Satu Januari 2019 itu dia agak konstan. Dia main di 1,9 meter sampai 1 meter, sampai di tanggal 3 Januari. Tanggal 4 Januari dan seterusnya kami akan update lagi,” ucapnya.

Ia mengimbau nelayan yang melaut dengan kapal GT kecil agar berhati-hati, terutama pada malam hari.

“Kapal-kapal nelayan kalau bisa ditahan dulu jangan dulu melaut. Untuk larangan, kami tidak pernah memberikan larangan untuk melaut, hanya imbauan untuk sekiranya dapat memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut,” pungkas Ricky.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *