Ekspor Perikanan Indonesia Naik, Paling Banyak Ke China dan AS

Ekonomi157 views

Inionline.Id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut, dua negara ekonomi besar yakni Amerika Serikat (AS) dan China masih menjadi pasar terbesar bagi ekspor hasil perikanan Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Susi mengatakan, untuk sotong, gurita, cumi, dan rumput laut pasar ekspor ke China unggul. Sedangkan untuk pasar ekspor AS yaitu udang, tuna dan rajungan.

Berdasarkan data dari Januari – Oktober 2018, tercatat komoditas utama tersebut yang menorehkan ekspor dengan total 621,20 ribu ton atau senilai US$ 3,12 miliar.

AS menyerap porsi terbesar ekspor RI pada 3 komoditas utama, yakni udang sebanyak 70 persen dari total ekspor udang, tuna sebanyak 35 persen, dan rajungan-kepiting sebanyak 78 persen.

Sementara itu, yang dikirim ke China adalah rumput laut sebanyak 74 persen dari seluruh ekspor, dan cumi-sotong-gurita sebanyak 43 persen.

Susi menuturkan intensitas memerangi ilegal fishing yang dilakukan pemerintah RI membuat AS membebaskan pungutan impor hasil perikanan dari RI.

“Ini tanpa perundingan. Saya minta secara khusus saat itu karena kita sudah banyak memerangi ilegal fishing. Maka dibebaskan menjadi nol. Saya bilang, kalau tidak kapal pencuri saya suruh masuk lagi dan dampaknya bisa ke mereka,” ungkapnya.

Kebijakan ini diungkapkan oleh Susi menguntungkan pihak Indonesia karena nilai tarif impor bisa ditekan hingga ratusan juta dollar.

“Nilainya ratusan juta dollar. AS dulunya tarif impor beragam mulai yang paling kecil 15 persen dan paling tinggi 30-an persen. Ini berkat konsistensi kita melawan ilegal fishing.” ujarnya

Menteri Susi Pudjiastuti mempunyai kebijakan tersendiri dalam memerangi ilegal fishing yaitu dengan menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *