Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora senayan

Inionline.id – Ribuan massa yang merupakan relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berkumpul Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11). Seluruh relawan tersebut bakal mengikuti pembekalan guna memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Para elite partai politik anggota Koalisi Indonesia Adil Makmur turut hadir dalam acara pembekalan relawan ini.

Elite partai koalisi yang hadir antara lain Sekjen PAN Eddy Soeparno, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

Hadir juga Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) koalisi Indonesia Adil Makmur, Djoko Santoso, jubir BPN Ferry Mursyidan Baldan serta pendukung seperti Adyaksa Dault, Neno Warisman, serta musisi Ahmad Dhani.

Elite politik yang hadir di Istora Senayan (Foto/VIVA.co.id/Anwar Sadat)

Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan mengatakan ini adalah acara internal sebagai pembekalan relawan jelang Pilpres 2019. Prabowo bakal turun langsung menyiapkan relawan. Ferry mengklaim hari ini ada 296 dari 815 kelompok relawan pendukung Prabowo-Sandi yang hadir.

“Teman-teman relawan diarahkan oleh Pak Prabowo untuk menghadapi proses pemenangan, yang dipesankan adalah bagaimana kita tampil menjadi pelopor kampanye damai, kampanye yang mengurangi gerakan hoaks, fitnah, atau menyerang orang,” ujar Ferry di Istora Senayan.

Pembekalan relawan Prabowo-sandi, Kamis (21/11) (Foto/Medcom.com)

Ferry mengonfirmasi jumlah relawan yang hadir mengikuti Pasal 26 Peraturan KPU Nomor 23 Tahum 2018. Dalam aturan itu disebut kampanye lewat pertemuan terbatas nasional maksimal dihadiri tiga ribu orang.

Politikus Gerindra itu menambahkan, Pilpres 2019 berbeda dengan Pilpres 2014. Alasannya karena dilaksanakan serentak dengan Pileg. Pemilu 2019 juga sudah masuk era digital. Sehingga para relawan diberikan pembekalan lewat media sosial supaya dapat bekerja secara benar dan efektif.

“Pada pemilu saat ini, era sosial media juga kan lebih masif dari 2014 lalu. maka dari itu nanti kita kasih tau apa yang boleh dilakukan apa yang tidak boleh dilakukan. Nah bekal ini kita berikan ke relawan untuk nantinya bisa disampaikan kembali ke relawan lainnya maupun ke masyarakat,” tandas Ferry.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *