BOGOR, inionline.id – Akibat rasa kesal dan bosan atas kondisi jalan yang rusak parah, warga Kampung Cileketan RT01/01 Desa Gorowong, Kecamatan Parungpanjang menanam pohon pisang di tengah badan jalan.
Bukan mau bercocok tanam hingga panen, aksi warga menanam pohon pisang di jalan tambang ini adalah bentuk protes warga atas kerusakan jalan lingkar tersebut.
Pasalnya, jalan lingkar atau alternatif ini kerap dilintasi armada pengangkut galian tambang C. Warga menuding, lalu lalang truk angkutan tambang menjadi penyebab utama jalan Desa Gorowong semakin rusak parah.
“Truk tronton itu biang kerok kerusakan jalan warga ini. Selain menganggu aktifitas warga, jalan rusak juga membuat banyak warga celaka.” Cetus seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Pantauan wartawan media ini, jalan utama desa ini memiliki lebar 5 meter dan masuk klasifikasi jalan kelas kabupaten. Jalan sepanjang hampir 5 kilometer ini menjadi tanggung jawab Pemkab Bogor.
Dikonfirmasi aksi warga tersebut,
Sekcam Parungpanjang Icang Aliudin mengungkapkan, bahwa jalan Desa Gorowong sudah masuk pengajuan pembangunan lanjutan.
“Perbaikan jalan dari arah Gorowong baru saja selesai, dan sisanya tinggal 1 kilometer lagi yang belum diperbaiki,” kata Icang Aliyudin Pjs Desa Gorowong, Rabu (18/10).
Dia menambahkan, adanya protes dari warga sah-sah saja, namun pelaksanaan pembangunan sistemnya bertahap, karena luasnya wilayah Kabupaten Bogor.
Selain itu, Icang Aliudin menjelaskan, dirinya akan berupaya mengajak para pengusaha transporter,beserta masyarakat untuk berpartisipasi melakukan perbaikan jalan.
“saya juga akan buat surat edaran larangan melintasi untuk truk tronton yang membawa muatan., Kecuali tronton kosong yang mau ke pool, karena orang Desa Gorowong juga ada yang memiliki truk tronton.” tandasnya. (MUL)
