Jelang pemilihan Presiden 2019 mendatang euphoria para pendukung pasangan calon kian terasa, bahkan dibeberapa laman media sosial kedua pendukung pasangan calon saling mengkritik bahkan saling menjatuhkan satu sama dengan lain.
Sebuah peperangan kecil seakan telah digenderangkan, tanpa disadari peperangan kecil tersebutlah yang akan menjadi petaka bagi bangsa, tak ingin terbelah Universitas Pertahanan mencoba menjebatani gagasan kampanye damai dibalut diskusi bertajuk “The Right to Peace – The Universal Declaration of Human Rights at 70” di kampus bela negara Unhan, Kabupaten Bogor, Jumat (21/9).
Unhan menyerukan untuk saling menghargai, menghormati, dan menyebarkan budaya damai dalam semua aspek kehidupan dalam mencegah dan menyelesaikan kekerasan dan konflik. Seluruh civitas akademik Unhan berkomitmen untuk terlibat aktif menjadi pelopor dan pelaku dalam mewujudkan dunia yang penuh dengan damai, harmonis, dan cinta. Diskusi tersebut guna memperingati Hari Perdamaian Dunia ke-70.
Dipimpin langsung Plt. Rektor Unhan Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M.Eng, serta dihadiri empat keynote speaker diantaranya Prof. Dr. Haffid Abbas (Ketua Komnas HAM periode 2014/2015), Prof. Dr. Franz Magnis Suseso, SJ (Ketua Pengurus Yayasan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkarta Jakarta), Dr. Margaretha Hanita, M.Si (Peneliti LIPI dan Dosen Unhan) serta Dr. Mulyadi, S.Sos, M.Si (Tenaga Ahli Bawaslu RI).
“ 2019 Indonesia akan menghadapi pemilu, sehingga perlu pemahaman Pemilu damai agar stabilitas tetap terjaga. Bukan hanya Unhan, tapi seluruh komponen bangsa harus bersama-sama dalam menciptakan suasana damai,” kata Dadang Gunawan.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan Unhan merasa sangat perlu menyebarkan virus perdamaian dimulai dari keluarga unhan yang diharapkan bisa menebarkan kebaikan bagi semua khususnya masyarakat Indonesia yang tengah bersiap menyambut pesta demokrasi pemilihan Presiden.
“ Unhan terpanggil untuk bersama-sama seluruh komponen menciptakan penyelenggaraan pemilu damai. Karena bagi kami sekarang ini, menyuarakan perdamaian menjadi kebutuhan dasar,” katanya. (hendi)
