SARANA DAN PRASARANA SDN KERTAJAYA 2 RUSAK, SISWA BELAJAR DI LANTAI HINGGA NUMPANG BAB DI RUMAH WARGA

BOGOR, inionline.id – Lagi – lagi adanya kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang rusak di wilayah kaya tambang mencuat ke permukaan. Hal ini disampaikan para tenaga pendidik dan murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kertajaya 02 yang berada di Kampung Babakan RT 02/06 Desa Kertajaya Kecanatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Dari keterangan yang didapat, selain banyak meja dan kursi tempat belajar yang rusak, sekolah ini pun dikabarkan sudah 4 tahun tidak memiliki sarana MCK. Menurut Ugum Gumelar seorang guru di sekolah ini, banyak murid yang ingin BAB terpaksa menumpang ke kamar mandi milik warga yang ada di sekitar dekat sekolah.

“MCK sudah hampir 4 tahun tidak ada. Bukan hanya itu, beberapa sarana sekolahpun seperti meja dan kursi sudah mulai rusak, sehingga ratusan murid harus belajar di lantai.” Ungkapnya kepada wartawan, Selasa (28/8/2018).

Pantauan awak media ini, SDN Kertajaya memiliki 8 ruang kelas, 1 dapur dan 1 Ruang Kantor. Sekolah ini terakhir direhab pada tahun 2012 dan hingga saat ini belum ada lagi bantuan. “Dulu pernah diajuin tapi hingga kini belum ada bantuan. Kami para guru berharap sekolah ini bisa direhab total dan ada pengadaan sarana dan prasarana seperti kursi dan meja.” papar Ugum.

Hal senada diungkapkan guru lainnya Siti Rofiah, yang mengakui jika murid kelas 2 dan 3 di sekolah tersebut harus rela belajar dilantai karena ketiadaan kursi dan meja. Padahal, sebelumnya murid SDN Kertajaya 2 sangat banyak hingga mencapai 600 orang. “namun murid makin berkurang akibat banyak sarana sekolah yang rusak dan tidak lengkap,” ujarnya.

Dia juga menuturkan, seringkali para guru ditegur orang tua siswa akibat ruangan yang tidak ada meja dan kursi. Para orang tua murid keberatan setelah melihat kondisi seperti ini. Dia mengatakan, padahal dahulu SDN Kertajaya 2 ini merupakan peringkat ketiga di wilayah Rumpin dari jumlah murid.

“Sekarang karena kondisinya seperti ini, banyak warga yang mengeluh dan jumlah murid tinggal 300 orang. Ada 12 orang guru dan 2 PNS, sedangkan yang lainnya tenaga honor.” Pungkas guru sekaligus wali kelas 2 ini.

Sementara seorang wali murid kelas 2 SDN Kertajaya Laras (9) mengaku sering membawa dan menggotong meja bersama kawan – kawannya sebelum memulai pelajaran. “Karena di ruangan sudah tidak ada kursi dan meja. Jadi kadang pinjem yang dari ruang kelas lain.” Ungkap Laras polosnya. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *