Komitmen Indonesia di ASEAN Dan Meningkatkan Daya Saing UMKM di Masyarakat Ekonomi ASEAN

Bangka-Belitung, 7 Agustus: IniOnline.id – Dalam rangka mengimplementasikan komitmen Indonesia di ASEAN dan meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Masyarakat Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyelenggarakan kegiatan Penyampaian Saran Kebijakan “Peningkatan Kualitas dan Ekspor Komoditi Perkebunan di Bangka Belitung Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025″ di Hotel Soll Marina Pangkal Pinang tanggal 7-8 Agustus 2018. Kegiatan selama 2 hari tersebut dilaksanakan dalam bentuk Seminar dan Pelatihan Singkat.

Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2018 dibuka secara resmi oleh Gubernur Babel, H. Erzaldi Rosman, SE, MM yang pada kesempatan itu antara lain menyatakan bahwa para petani di Bangka Belitung, khususnya untuk komoditas Muntok White Pepper, dapat meningkatkan nilai tambah dan kualitas produknya. Penerapan Sistem Resi Gudang juga dinilai penting terutama untuk membantu menjaga harga yang cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang merupakan pemangku kepentingan Pemprov Kepulauan Babel, antara lain pejabat pemerintahan Provinsi Kepulauan Babel, pelaku UMKM, akademisi serta media massa. Beberapa pembicara yang hadir antara lain dari Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, dan pelaku usaha. Narasumber yang hadir merupakan pakar di bidang pertanian dan perkebunan, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun Pemprov Babel serta pelaku usaha.

Pada kesempatan ini, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Ade Petranto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting Kemenlu dalam rangka mendorong penetrasi UMKM Indonesia ke pasar ASEAN dengan memanfaatkan preferensi tarif dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Saat ini liberalisasi tariff ASEAN telah mencapai 96,07% pos tarif, yang berarti bahwa pengusaha Indonesia menikmati bea masuk 0% untuk hampir seluruh produk. Terlebih dengan adanya tambahan pasar sebesar 340 juta juga merupakan peluang yang sangat besar bagi UMKM untuk memasarkan produknya ke ASEAN. Untuk itu, UMKM Babel didorong agar lebih memanfaatkan skema tarif yang sudah ada tersebut.​

Kegiatan Pelatihan Singkat Peningkatan Kapasitas untuk UMKM Babel dilaksanakan oleh Ditjen. KSA bekerjasama dengan Business and Export Development Organization (BEDO) pada hari kedua, 8 Agustus 2018. Pelatihan ditujukan secara langsung kepada sekitar 40 pelaku UMKM di Babel dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pelaku UMKM mengenai quality management dan clean production. Diharapkan setelah mengikuti bimbingan teknis, UMKM akan memiliki pengetahuan praktis yang bermanfaat untuk menembus pasar ASEAN, dan bahkan lebih luas lagi untuk pasar di luar ASEAN.(kemlu/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *