CEGAH SALAH PERGAULAN, SKOBA PARUNG SIAP KEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN TALENTA GENERASI MUDA

BOGOR, inionline.id – Sebanyak data 1,2 juta warga Jawa Barat yang tercatat sebagai pengguna narkoba termasuk dari kalangan remaja dan anak – anak, menunjukan betapa besar bahaya latent narkoba. Data ini pun membuat berbagai pihak menaruh simpati besar untuk melakukan pendidikan yang lebih religius namun modern bagi para pelajar, dalam upaya melakukan pencegahan tindakan – tindakan negatif akibatĀ  derasnya pengaruh lingkungan dan sosial.

“Saat ini anak-anak dan remaja, berada di persimpangan jalan. Anak-anak kita menunggu arahan orangtuanya. Laksana bibit tanaman, mereka tergantung tangan terampil dan hati dari para guru dan orangtuanya,” ujar Endon Swandana pemilik dan pendiri Sekolah Komputer dan Bahasa Asing (SKOBA) Parung saat ditemui wartawan.

Endon sapaannya, menambahkan, selain memberikan pelajaran komputer dan bahasa asing, pihaknya juga memberikan pelajaran menghapal Al-Qur’an secara gratis dalam program STQS.

Dia menjelaskan, pihaknya menawarkan solusi atas permasalahan sosial yang ada di tengah masyarakat dengan melahirkan Generasi Cinta Quran. “STQS siap mencetak 1.000 anak-anak di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor dan sekitarnya menjadi Hafidz dan Hafidzah. Kami hanya menawarkan solusi. Semua kembali kepada orangtuanya,” paparnya.

Dirinya menambahkan, program STQS akan melakukan cara menghafal Al Qur’an di alam terbuka (outbound). “Tidak bayar alias gratis. Cukup keluarkan infak atau sedekah seikhlasnya,” imbuhnya.

Endon memaparkan, SKOBA secara khusus memberikan pelajaran utama yaitu bahasa asing dan komputer. Dia mencontohkan, Syifa, siswa kelas 3 SMP Al Qosimiyah, Kampung Tajur, yang belajar komputer pertama kali di SKOBA dalam waktu 1 bulan sudah bisa mengetik 336 kata dan 2.000 karakter dengan mata tertutup dalam tempo kurang dari 5 menit.

Endon menceritakan, pada minggu – minggu awal belajar komputer, Syifa baru bisa mengetik huruf abjad dengan mata tertutup, namun berkat doa orangtua, ketekunan, kesabaran dan kehadiran yang rutin, Syifa sudah mampu mengetik cerita panjang dengan mata tertutup.

“Insya Alloh ananda Syifa akan kami ikut sertakan dalam pertandingan “Mengetik Super Cepat 10 Jari” melawan beberapa sekolah,” janjinya.

Masih menurut Endon Swandana, selain siswi bernama Syifa, SKOBA juga menemukan siswa bertalenta bernama Fery, murid kelas 5 SD di Sahabat Alam. Saat ini, Fery mengikuti kelas desain grafis di SKOBA.

“Baru pertama belajar, guru SKOBA sudah menangkap bahwa ananda Fery memiliki bakat alam desain grafis yang cukup baik. Garis tangannya cukup sempurna, memiliki karakter dan kaidah artistik,” bebernya.

Endon mengungkapkan, seringkali orangtua kurang bisa menangkap bahkan tidak tahu bahwa putera puterinya memiliki bakat alam dan potensi kecerdasan yang luar biasa. Menurutnya SKOBA hadir guna memberikan pendidikan life skills dan pengembangan bakat alam putera puteri terbaik generasi penerus bangsa.

“Insya Allah kami amanah. Karena kita semua punya kewajiban yang sama untuk terus meningkatkan kemampuan putera puteri kita dalam menghadapi perkembangan dan persaingan di era global sekarang ini.” Pungkasnya. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *