BPTJ Targetkan Revitalisasi Terminal Baranangsiang Mulai 2019

IniOnline.id – Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Trihantoro menyatakan bahwa revitalisasi kawasan Terminal Baranangsiang ditargetkan akan dimulai pada 2019 mendatang. Hal tersebut diungkapkannya di sela kegiatan bersih-bersih Terminal Baranangsiang bersama Walikota Bogor Bima Arya dan Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang (KPTB), Jumat (31/8/2018) pagi.

Menurut Bambang, target dimulainya revitalisasi terminal tipe A pada 2019 itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (RIT Jabodetabek) tahun 2018-2029.

“Dalam RIT Jabodetabek, 2019 sudah harus mulai groundbreaking. Kita mengejar target itu, karena sudah ada perintah presiden melalui Perpres. Jadi, targetnya tentu tidak terlalu lama. Kami juga punya time line yang harus ditepati,” ungkap Bambang.

Dalam Perpres tersebut, RIT Jabodetabek merupakan pedoman bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam perencanaan pembangunan, pengembangan, dan pengelolaan, serta pengawasan dan evaluasi transportasi di wilayah perkotaan Jabodetabek.

Disebutkan pula pelaksanaan RIT Jabodetabek itu terdiri atas tahap I tahun 2018-2019; tahap II tahun 2020-2024; dan tahap III tahun 2025-2029. Dalam rangka pelaksanaan RIT Jabodetabek, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus mendukung proses kemudahan perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Saat ini, kata Bambang, pihaknya masih sedang melakukan kajian sosial karena banyak masyarakat yang bergantung hidupnya di Terminal Baranangsiang.

“Kita harus memikirkan aspek sosial, kita membangun infrastruktur tidak semata asal bangun. Kalau soal infrastruktur gampang, ada duit tinggal bangun. Tapi kita harus memikirkan aspek sosialnya. Kita ketahui, Baranangsiang ini bukan terminal baru, tapi terminal lama. Banyak masyarakat yang dihidupi oleh terminal ini. Karena itu kita harus melakukan kajian-kajian sosial,” jelasnya.

Bambang menambahkan, Terminal Baranangsiang ini merupakan gerbang Kota Bogor sehingga harus segera dilakukan revitalisasi agar rapi dan nyaman.

“Kalau wajahnya bersih, berarti kotanya juga bersih. Kehadiran BPTJ di sini ingin mewujudkan kebersamaan atau sinergitas. BPTJ hadir sebagai mitra baru, kita sama-sama dengan walikota, dengan KPTB membangun terminal. Bukan artinya mentang-mentang terminal tipe A menjadi kewenangan pusat seolah-seolah pusat sendiri mampu bangun itu sendiri. Tidak seperti itu, kita harus bareng-bareng sinergi,” pungkasnya.

Sebelumnya, BPTJ bersama Pemkot Bogor dan stakeholder terminal lainnya kompak melakukan aksi bersih-bersih kawasan Terminal Baranangsiang, Jumat (31/8/2018) pagi.

Acara diawali dengan senam pagi yang dipimpin oleh Walikota Bogor Bima Arya. Hadir pula dalam barisan Kepala BPTJ Bambang Trihantoro, Direktur Prasarana BPTJ Harno Trimadi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati dan Ketua KPTB Teddi Irawan beserta anggotanya.

Usai senam, mereka secara kompak langsung melakukan aksi bersih-bersih Terminal Baranangsiang. Setiap sudut yang kotor disapu. Sampah yang menumpuk diangkut. Bima Arya, Bambang Trihantoro dan Teddi Irawan terlihat berbagi tugas dalam mengumpulkan hingga membuang sampah ke tempat yang sudah disediakan. Hasilnya, berkantung-kantung polybag ukuran besar berisi sampah terkumpul.

Bima Arya mengatakan, apa yang digagas oleh BPTJ ini merupakan langkah konkret jangka pendek dalam menunjukan keseriusannya membenahi kawasan Terminal Baranangsiang.

“Saya kira apa yang dilakukan Pak Bambang dan jajarannya di BPTJ luar biasa. Lakukan apa yang kita bisa sementara ini. Misalnya dengan bersih-bersih secara swadaya seperti hari ini agar terminal lebih baik, lebih bersih dan rapi,” ungkap Bima.

Ia menambahkan, kondisi Terminal Baranangsiang saat ini banyak dikeluhkan warga di sosial media pribadinya. Diharapkan apa yang dilakukan hari ini oleh BPTJ bisa sedikit menjawab pertanyaan warga.

“Banyak pertanyaan dari warga, pembenahan luar biasa di pusat kota, pedestrian dan taman dibenahi. Tapi kenapa pintu gerbang utama Kota Bogor, yakni Terminal Baranangsiang di didiamkan? Agak sulit menjelaskan kepada warga lewat beberapa kalimat di sosial media. Saya percaya apa yang kita lakukan hari ini dalam rangka ke arah sana. Bukan kita diam. Bukan kita tidak memiliki rencana. Rencana itu ada tapi ada prosesnya,” jelasnya.(ery)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *