SKSG UI DAN SEKOLAH ALAM KOMUNITAS CILIWUNG GELAR DISKUSI BERSAMA PEDULI CILIWUNG

Pendidikan257 views

JAKARTA, Inionline.Id – Masyarakat Jakarta dan sekitarnya, sudah fasih mendengar mengenai keberadaan sungai Ciliwung yang memiliki hulu di wilayah Bogor dan Jakarta menjadi hilir. Sungai ini sangat vital bagi fungsi ekologis sekitar 13 juta penduduk sekitarnya, namun kondisinya kian hari semakin memprihatinkan.

Kualitas lingkungan terus memburuk karena tingginya limbah rumah tangga dan industri. Timbunan sampah yang menggunung di bantaran, limbah cair yang terdapat di sungai sampai dengan kegiatan destruktif dari banyak pihak sehingga membuat kondisi sungai Ciliwung bagai sekarat dalam menjalankan fungsi ekologisnya.

Meski banyak upaya telah dilakukan, namun kualitas Ciliwung belum menemukan kondisi optimalnya.  Salah satu kelompok masyarakat yang giat menjadi penyelamat Ciliwung adalah Sekolah Alam Komunitas Ciliwung yang ada di Condet, Jakarta Timur. Dengan moto “selamatkan yang tersisa”, komunitas ini terus menjaring relawan, mahasiswa, pelajar, kelompok usaha, warga setempat, yang peduli akan lingkungan alam dan sosial budaya yang ada di sekitar bantaran Ciliwung Condet.

Sejak awal berdiri, komunitas ini juga terus berupaya dengan gigih melakukan berbagai perlawanan terhadap perilaku merusak keberlangsungan sungai Ciliwung. “Kami terus melakukan hal-hal konstruktif untuk terwujudnya sungai Ciliwung yang asri dan menghidupi warga Jakarta.” ungkap Abdul Qodir salah seorang tokoh di komunitas ini kepada wartawan, Sabtu (21/7/2018).

Melihat aktifnya komunitas tersebut, tim riset dan pengabdian masyarakat dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) menggandengnya guna ikut berperan secara aktif untuk memberikan kontribusi terhadap keberadaan komunitas melalui kegiatan penguatan komunitas tersebut, bertajuk Go Green UI Peduli di Sekolah Alam Komunitas Ciliwung Condet.

“Tujuan pengabdian masyarakat SKSG UI ini ingin meningkatkan kapasitas berorganisasi serta pemahaman lingkungan sungai pada Sekolah Alam Komunitas Ciliwung Condet. Sedangkan tujuan akhirnya adalah untuk peningkatan kondisi Ciliwung menjadi lebih baik,” ujar Komara Djaja, Pakar Sungai dari Universitas Indonesia.

Komara Djaja menjelaskan, kerjasama SKSG UI dengan Sekolah Alam Komunitas Ciliwung Condet ini diawali dengan kegiatan diskusi bersama yang berjudul “Prespektif Pengelolaan Sungai  sebagai Destinasi Wisata” di wilayah Sekolah Alam Condet yang bersisian dengan Sungai Ciliwung. “Kegiatan dilakukan untuk lebih menemu-kenali serta ada kesepahaman dari banyak pihak mengenai bentuk optimalisasi Sungai Ciliwung khususnya di wilayah Condet,” tuturnya.

Selain itu, sambung Komara Djaja, melalui forum tersebut, semua pihak semakin mempertegas komitmen untuk mengoptimalkan kondisi Sungai Ciliwung Condet. Dari keterangan yang didapat awak media ini, kegiatan diskusi dihadiri berbagai narasumber baik dari pemerintah maupun non pemerintah, sehingga diharapkan mampu menambah saran-saran konstruktif untuk pengelolaan wilayah.

“Narasumber yang hadir yaitu dari Pemprov Jakarta yaitu Bapak Slamet Budi Santoso dan perwakilan Suku Dinas Pariwisata Kota Jakarta Timur Bapak Iwan H. Wardhana. Kegiatan ini diharapkan mampu menarik berbagai pihak seperti jejaring Sekolah Alam, mahasiswa serta akademisi untuk dapat mengarus-utamakan pengelolaan Ciliwung.” Pungkasnya. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *