Dirjen Bimas Buddha Singgung Kecepatan Jempol dan Pikiran

IniOnline.id – Dirjen Bimas Buddha Caliadi mengingatkan jajarannya untuk pandai memfilter informasi yang diterima dan tidak terburu-buru membagikannya. Caliadi meminta jajarannya agar saring sebelum sharing.

“Sering kita mendapat postingan tanpa membaca, langsung menyebarkannya lagi. Jempol lebih cepat dari pikiran,” terang Caliadi saat membuka Workshop Pengelolaan Public Relation (PR), di Jakarta, Selasa (10/04).

Dirjen Bimas Buddha berharap jajarannya tidak terjebak dalam penyebaran hoax, hate speech, dan sejenisnya. “Selaraskan pemikiran, jangan terjebak dengan komentar, yang dapat membawa malapetaka di kemudian hari,” ucap Caliadi.

Hal senada disampakan Kepala Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Albert Kumala. Menurutnya, saat ini dunia maya dipenuhi dengan beragam informasi yang terkadang belum jelas kebenarannya. Sebagian orang bahkan ada yang dengan mudah menyebarluaskan tanpa memastikan terlebih dahulu kebenarannya.

Menurut Albert Kumala, workshop pengelolaan PR yang digelar Bimas Buddha penting dalam rangka membekali ASN untuk lebih teliti dalam memfilter informasi. Lebih dari itu juga penting untuk membekali mereka dalam menyiapkan narasi berita yang baik.

“Narasi yang baik sangatlah diperlukan agar informasi tersampaikan dengan baik,” terangnya.

Kegiatan ini juga mengundang Dodo Murtado materi yang bertajuk Penguatan Visual Dalam Menebarkan Kedamaian dan Persatuan. Workshop Pengelolaan Publik Relation diikuti ASN Ditjen Bimas Buddha, Kasi Buddha, Humas Kanwil/Kandepag. Mereka nantinya diharapkan menjadi kontributor berita di Ditjen Bimas Buddha.(kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *