Jakarta–inionline.id–Pendiri Organisasi tertua Indonesia Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Prof. Drs. H. Lafran Pane, baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Kamis, (9/11/2017) kemarin. Mantan Ketua Umum PB HMI, Kholis Malik menyambut baik hal tersebut, dan berharap kepada seluruh umat Islam momentum ini dapat menjadikannya sebagai ikatan persatuan.
“Kalau mengaca pada kondisi umat Islam saat ini yang cenderung terkotak-kotak akibat kontestasi pilkada dan pilpres ke depan, maka perjuangan Pak Lafran Pane menemukan momentumnya kembali, umat Islam saatnya bersatu,” ujar Kholis di Jakarta, Jumat (10/11/2017).
“Meminjam istilah Sufi, Pak Lafran ini termasuk dalam kategori Zuhud. Sepanjang hayatnya beliau mengabdi untuk kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya Kholis.
Kholis Malik menjelaskan, bahwa di tubuh HMI semua jenis aliran Islam menyatu dan beradu gagasan tanpa sekat (Jumpa Muka, Jumpa Pikiran Dan Jiwa).
“Dalam perjuanganya Pak Lafran menghimpun mahasiswa Islam itu tanpa embel-embel, baik itu yang berlatar belakang NU, Muhammadiyah, Persis dan sebagainya. Yang diberi nama HMI tentu bukan hal mudah, karena saat itu umat Islam dalam kondisi terkotak-kotak akibat politik devide et impera penjajah Belanda,” terangnya Bang Kholis, historis umat Islam dulu.
Penjelasan AD/ART HMI pasal 4 yang berbunyi Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah Swt. Adalah merupakan tujuan bersama umat islam dalam menggapai tatanan yang adil dan makmur dan tentunya diridhoi sang Maha Pencipta Allah SWT.
“Bukan hanya para mahasiswa Islam yang harus mengikuti tujuan HMI ini, melainkan seluruh Umat Islam wajib menciptakan tatanan yang adil dan makmur bagi bangsa Indonesia,” ujar Kholis Malik.
Keluarga besar HMI dan KAHMI, tentu sangat bersyukur atas pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Lafran Pane. Perjuangannya dalam mendirikan HMI demi menjaga dan mempertahankan NKRI akhirnya diapresiasi oleh pemerintah. (Har)
