ANRI dan Kemenag Gelar Workshop

Jombang – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerjasama dengan Kementerian Agama menggelar workshop bertajuk “Menggali Arsip Kepresidenan dari Lingkungan Pesantren”. Workshop yang berlangsung 4 – 5 November ini digelar di Jombang.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi mengatakan dalam rentang 72 tahun kemerdekaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah dipimpin tujuh Presiden dan 11 Wakil Presiden. Masing-masing presiden memiliki tantangan tersendiri dalam perjalanan menegakkan dan menjaga eksistensi NKRI. Orientasi politik dan gaya kepemimpinan mereka juga berbeda-beda sehingga memberi corak dan warna keberlangsungan pemerintahan di Indonesia.

“Gaya kepemimpinan itu tidak bisa dilepaskan dari lingkungan di mana presiden itu lahir, tumbuh dan berkembang. Lingkungan pesantren memiliki pengaruh yang sangat dominan bagi sosok Presiden RI keempat, KH Abdurrahman Wahid,” terangnya di Jombang, Minggu (05/11).

Menurutnya, Presiden Gus Dur adalah cucu Hadratusy-syaikh KH Hasyim Asy’ari, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama dan Pondok Pesantren Tebuireng. Beliau putera KH Abdul Wahid Hasyim, tokoh penting ummat Islam di awal kemerdekaan Indonesia. “Kedua tokoh inilah yang menginspirasi pandangan politik dan kenegaraan KH Abdurrahman Wahid,” ujarnya.

Zayadi menilai, meski KH Abdurrahman Wahid menjabat presiden dalam waktu relative singkat, namun telah berhasil meletakkan dasar-dasar demokrasi dan pandangan pluralitas dalam kehidupan kebangsaan Indonesia. “Presiden KH Abdurrahman Wahid telah mampu meningkatkan posisi Indonesia, menjadi negara yang “disegani” dalam percaturan politik internasional,” tuturnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Dr. Ir Sholahuddin Wahid sebagai key note speech menegaskan tentang pentingnya Arsip di lingkungan Pondok Pesantren. Tidak hanya terkait kepresidenan, termasuk juga tentang kehidupan pribadi dan pengabdian sejumlah ulama, para tokoh besar pimpinan pondok-pondok pesantren juga penting untuk diketahui generasi mendatang. Itu sebabnya, Pondok Pesantren Tebuireng dan Keluarga besar Tebuireng akan memberikan dukungan dalam proses penggalian dokumen-dokumen arsip Presiden KH Abdurrahman Wahid.

Menurut KH Sholahuddin Wahid, saat ini pihaknya sedang membangun museum Hasyim Asy’ari, di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan informasi dan memori kolektif terkait perjuangan Hadratusy Syaikh KH Hasim Asy’ari.

Workshop dibuka olehDeputi Bidang Konservasi Arsip Mohammad Taufik. Selain Ahmad Zayadi, hadir sebagai narasumber, Deputi bidang Sistem Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan pada kantor ANRI Imam Gunarto.(kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *