Pilkada 2018: Ada Deal Apa Antara Golkar Dengan Ridwan Kamil?

Bandung–inionline.id–Keputusan DPP Golkar mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat mendapat reaksi keras dari para kadernya yang selama ini bergerak menjalankan perintah melakukan sosialisasi pencalonan ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi.

Alasan sekjen partai Golkar yang menyatakan dipilihnya Ridwan Kamil semata karena pertimbangan elektabilitas yang tinggi, juga tidak mudah diterima. Mengingat di provinsi lain, seperti di Sumatera Selatan, Golkar memaksakan diri mengusung calon dari kadernya sendiri yakni Dodi Reza Alex, putera kandung gubernur petahana, padahal elektabilitasnya tidak pernah di urutan pertama.

Keputusan Golkar tidak mengusung ketua DPD Golkar Provinsi Jabar dianggap pengkhianatan terstruktur sistematis terhadap usaha dan perjuangan kader sendiri.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin mengatakan, DPP Partai Golkar telah mengkhianati sistem perkaderan yang mereka bangun sendiri. Sementara Koordinator Relawan Jabar Hiji, Ahmad Lutfi menyatakan, diusungnya Ridwan Kamil sebagai cagub Partai Golkar diduga ada deal dan kesepakatan bawah tangan berkait dengan proyek-proyek besar yang membutuhkan perlindungan politik gubernur.

“Kami protes keras atas keputusan ini sekaligus bertanya ada deal apa antara Golkar dengan Ridwan Kamil,” tegasnya saat berkumpul di depan DPD Golkar Jabar, di Bandung, (5/11).

Di pihak lain, aktivis Lingkungan Hidup Jawa Barat, Muhammad Nirwan yang getol menentang proyek Kota Meikarta menyatakan, pegang kekuasaan di Jawa Barat memang menarik, bukan semata karena penduduknya padat dan dekat dengan Jakarta tetapi proyek strategis dan besar cukup banyak sedang digarap di tanah Pasundan, salah satunya adalah proyek Meikarta yang sama kontroversialnya dengan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Ia mengatakan tak bisa meremehkan isu yang beredar, ada LBP (Luhut Binsar Panjaitan) dibalik deal Golkar dengan Ridwan Kamil. “LBP jelas mendukung habis proyek Meikarta, dan jika gubernur Jabar nanti bersikap sama seperti Gubernur DKI menghadapi proyek reklamasi, bisa gagal proyek besar itu,” pungkasnya. (Dh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *