Stop Kekerasan terhadap Umat Muslim di Rohingya Myanmar

Melihat kekejian Biksu Ashin Wirathu dan militer terhadap kaum minoritas muslim di Rohingya, Myanmar yang saya lihat di media televisi dalam dan luar negeri.

Saya mengutuk keras atas kejadian tersebut karena melanggar hak hidup orang dengan melakukan pembunuhan massal dan bertentangan dengan sila ke 2 Pancasila yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab, hal ini tidak boleh terus terjadi karena pemerintahan suatu negara dimanapun di dunia ini wajib melindungi hak setiap warga negara nya untuk hidup bahkan memberikan kesejahteraan.

Seharusnya Biksu Ashin Wirathu sebagai Pemimpin umat budha yang menjadi mayoritas di Myanmar bertindak bijaksana, kalau memang ada konflik lebih baik di tempuh dengan jalan yang persuasif dan manusiawi.

Kekecewaan saya juga bertambah, karena Aung San Suu Kyi yang pernah melawan Junta militer myanmar justru diam saja, yang bersangkutan adalah peraih nobel perdamaian, saya jadi ragu apakah beliau benar aktivis perdamaian karena atas kejadian ini beliau tidak ada bersikap preventif dalam hal meminta agar pembantaian muslim di rohingya dihentikan.

Saya rakyat Indonesia, saya berduka dan sangat berempati atas kejadian Pembantaian Muslim di Myanmar, untuk itu kami minta pula agar Presiden Jokowi dapat berperan aktif bahkan menyediakan tempat pengungsian di Indonesia jika ada imigran dari myanmar yang mencari suaka politik. Dan saya juga khawatir konflik ini nanti meluas di asia tenggara jika tidak segera di lakukan perdamaian.

Salam hormat, tulisan ini adalah pribadi saya, seorang rakyat yang terketuk pintu hati nya atas kesadisan suatu rezim terhadap warga minoritas di Myanmar, karena melanggar sila kedua Pancasila yakni Kemanuasiaan yang adil dan beradab.

 

Salam,
Ibnu Firmansyah, ST
Ketua Pengurus Cabang Sapma Pemuda Pancasila Kabupaten Bogor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *