Jakarta – inionline.id
Indonesia sebagai negara emerging country anggota G20, perlu melanjutkan dan memperkuat partisipasinya untuk mewarnai kebijakan globalisasi yang tidak hanya didominasi oleh negara-negara besar. Indonesia memasukkan Pencapaian Agenda Pembangungan 2030 ke dalam prioritas nasional. Oleh karena itu, seperti dikutip dari situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), pemerintah segera membentuk Tim Koordinasi Nasional untuk penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang rencananya akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam Seminar “Diplomasi Ekonomi Indonesia: Partisipasi Indonesia dalam Forum G20 dan Hasil KTT G20 Tahun 2017”, Selasa (12/09), di Aula Terapung Perpustakaan Pusat Kampus UI, Depok, Deputy Finance G20 Indonesia/Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Rionald Silaban menekankan G20 sebagai sarana optimalisasi pendapatan negara dan memperkuat postur anggaran pemerintah melalui kesepakatan pertukaran informasi perpajakan secara otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI).
Keikutsertaan Indonesia pada G20 tahun ini juga dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam mengelola transformasi digital. Ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya akan mempersempit disparitas ekonomi, mendorong pemerataan, meningkatkan literasi digital dan mengakselarasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Indonesia berhasil meyakinkan negara anggota G20 lainnya bahwa dampak transformasi digital terhadap perekonomian tidak selalu mengganggu, namun mampu memberi manfaat kepada masyarakat,” ujarnya. (kemenkeu/na)
