PELAYANAN BURUK, MASYARAKAT BERDESAKAN DI SAMSAT JAKARTA TIMUR

Jakarta–inionline.id–Ratusan masyarakat (wajib pajak) berbondong-bondong ingin menunaikan kewajiban pajak kendaraan bermotor miliknya di Kantor Samsat Jakarta Timur (Jaktim). Namun masyarakat tampaknya tidak terfasilitasi dengan pelayanan yang baik, alhasil masyarakat berdesakan dan membanjiri Samsat Jaktim, Selasa (29/8/2017).

Pantauan inionline.id, seperti tampak pelayanan penerbitan Surat Keterangan Pajak (SKP) di Kantor Samsat Jaktim yang kerap dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, pelayanan kurang dan fasilitas ruang tidak memadai sehingga masyarakat pun terpaksa rela berdesakan.

Seperti ditemui Rahmat, warga asal Condet yang sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB belum mendapatkan SKP yang dimintanya. Padahal, menurutnya bila petugas pelayanan pajak lebih ekstra kemungkinan masyarakat tidak menunggu lama dan berdesakan.

“Petugasnya seharusnya rolling (bergantian) kerja dong meski istirahat. Jangan waktu istrahat pelayanan juga istirahat. Kan bisa bergantian, emang kurang ya tenaganya? Kita juga perlu waktu,” keluh Rahmat.

Dia berharap pemerintah dapat memberikan sistem pelayanan pajak yang baik, agar masyarakat pun dapat mudah membayar pajak.

“Kalau bisa online, bayar pajak enak, cepat. Kalau seperti ini, kita disini (Samsat Jaktim) seperti bagi bagi sembako berjubel. Padahal, kita mau bayar bukan ngutang,” selorohnya.

Disisi lain, juga terdapat masyarakat mengeluh atas pelayanan pajak di Samsat Jakarta Timur. Parahnya, saat pelayanan berlangsung terdapat masyarakat didalam kerumunan yang melontarkan kata “petugas dibayar dari pajak kita”.

 

PETUGAS CEK FISIK KENDARAAN BERMOTOR DI SAMSAT JAKTIM DIDUGA PUNGLI

Selasa (29/8/2017), ratusan pengendara bermotor memadati lahan parkir Samsat Jakarta Timur (Jaktim). Kepadatan kendaraan diakibatkan para pengendara rela mengantri untuk melakukan cek fisik kendaraan sebagai salah satu persyaratan keperluan wajib pajak kendaraan tahunan.

Parahnya, pengendara yang ingin melakukan cek fisik kendaraan dijadikan ajang meraup rezeki bagi petugas cek fisik di Samsat Jaktim.

Pantauan inionline.id, tak sedikit para pengendara (wajib pajak) memberikan sejumlah uang kepada petugas cek fisik usai kendaraannya dilakukan pengecekan. Padahal, jelas terpampang dan tertulis, pengecekan fisik kendaraan gratis.

Seperti, Rahmat asal Cipinang usai melakukan cek fisik,  dirinya dimintai sejumlah uang puluhan ribu rupiah.

“Ya, kita mau tidak mau kasih mas. Kalau bahasa mereka (petugas), uang sukarela,” ungkap Rahmat saat ditemui inionline.id usai melakukan cek fisik kendaraan.

Di tempat yang sama, Budiman asal Jatinegara mengungkapkan, dirinya memberikan uang sebesar Rp 10.000 setelah pengecekan kendaraan bermotor miliknya.

“Sepuluh ribu mas,” katanya singkat.

Sementara, saat dikonfirmasi oleh inionline.id, pihak petugas cek fisik enggan memberikan komentar terkait dugaan pungutan liar tersebut.

“Maaf bang, kita lagi sibuk,” jawab singkatnya. (Ab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *