Merasa Di Anak Tirikan Kelurahan Desa Pait, Pembagian Jaminan Kesehatan Tidak Tepat Sasaran

Pekalongan–inionline.id–Program Pemerintah Pusat dalam pengadaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) masih belum terasa dan tidak tepat sasaran di wilayah Jawa Tengah khususnya daerah Kecamatan Siwalan Kelurahan Desa Pait, Pasalnya masih banyak warga tidak mampu yang tidak mendapatkan program Kesehatan tersebut.

Kepala Kelurahan Desa Pait, Muhammad Japar mengeluhkan masih adanya warga yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan dari program pemerintah pusat khususnya diwilayah dukuh Pait yang padahal warganya sangat membutuhkan.

“Padahal kita sudah mengajukan warga-warga yang membutuhkan ke Pemerintah Kabupaten Pekalongan (Dinas Sosial) namun, masih ada saja tidak sesuai dengan peruntukannya,” jelas Lurah Pait di Kantor kelurahanya, Selasa (25/07/17).

Ia menambahkan bahwa memang tidak menafikan ada yang sudah dikasih namun ada juga yang belum sampai saat ini, terlebih lagi permasalahannya ada yang tidak tepat sasaran dalam pembagian kartu jaminan kesehatan tersebut.

“Memang kita sangat menyayangkan masih ada yang dapet dobel, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa karna yang memberikan Pemkab langsung,” tambahnya.

Salah satu warga Desa Pait, Solihin (32) yang sudah mengajukan permohonan bantuan jaminan kesehatan tersebut juga merasa antipati karena terlalu birokratis mulai dari tingkatan kelurahan, kecamatan, sampai dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan.

“Seharusnya langsung ditanggapi dan langsung dikerjakan ini malah playa pleye ora nggenah (red) harus inilah harus itulah, pokoknya ribet ngurusnya,” ujar Solihin kepada wartawan inionline.id.

Dalam pembagian kartu jaminan kesehatan yang tidak tepat sasaran dan seakan-akan adanya indikasi pilih kasih inilah yang menyebabkan warga banyak protes terhadap pemerintah Kabupaten Pekalongan.

“Bukan hanya saya saja!!”, terang solihin banyak warga yang membutuhkan kartu tersebut karena mayoritas warga disini petani tentunya pemerintah melihat hal itu, buat makan saja kadang mikir sendiri apalagi harus bayar biaya rumah sakit,” kesal tandasnya Solihin. (DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *