Trump, Sebut Reporter Bagian Manusia Yang Paling Tidak Dapat Dipercaya

Presiden Donald Trump menuduh media tidak jujur dalam melaporkan jumlah kerumunan orang dalam acara pelantikannnya sebagai presiden.
Dia mengatakan kerumunan orang yang hadir dalam pelantikannya mencapai monumen Washington ketika dia berpidato di Gedung Capitol, meskipun bukti foto menunjukkan sebaliknya.
Trump menuding media menciptakan perseteruan antara dia dan komunitas intelejen dan dia menyebutkan para reporter “bagian dari manusia yang paling tidak dapat dipercaya di dunia”.
Trump mengatakan cuplikan gambar di TV dan foto pelantikannya disebutkan tidak akurat. “Itu tampak seperti satu juta setengah orang” di sana pada Jumat, kata dia, membantah laporan media yang menyebutkan sekitar 250.000 orang yang hadir dalam pelantikannya.
Dia juga mengatakan bahwa kerumunan orang semakin bertambah ke Monumen Washington, meskipun klaimnya itu berlawanan dengan foto udara yang diambil pada hari itu.

Pelantikan Trum kiri, pelantikan Obama tahun 2009 lalu kanan

Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer memarahi reporter dalam sebuah konferensi pers karena foto yang menunjukkan ruang kosong yang luas dalam upacara pelantikan.
“Itu merupakan jumlah penonton terbanyak yang menyaksikan sebuah masa pelantikan. Baik secara langsung ataupun di sleuruh dunia,” kata dia.
“Upaya untuk mengurangi antusiasme mengenai pelantikan ini adalah memalukan dan salah.”
Sebagai tambahan dari bukti foto, sistem Metro Washington mengatakan perjalanan menurun sebelum pelantikan berlangsung. Perusahaan marketing Nielsen mengatakan penonton televisi lebih sedikit dibandingkan dengan yang menyaksikan pelantikan pertama Barack Obama dan Ronald Reagan.
Pada Sabtu (21/01), jutaan orang di AS dan sejumlah negara di dunia melakukan protes pemerintahan baru Trump. Demonstrasi besar di AS dilakukan di ibukota Washington, yang diperkirakan diikuti lebih dari 500.000 orang menurut keterangan resmi otoritas setempat.
Sejumlah pihak menyebutkan kerumunan itu melebihi jumlah orang yang hadir pada pelantikan Trump pada Jumat (20/01) lalu.
Para aktivis menyebutkan tujuan dari aksi itu untuk menyoroti hak-hak perempuan yang terancam dalam pemerintahan baru.
Namun, Trump tidak menyinggung protes tersebut ketika hadir di Markas Besar CIA di Langley, Virginia, pada Sabtu (21/01), melainkan melancarkan tuduhan pada media.

Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38709332