Disergap Bea dan Cukai, Penyelundup Pakaian Bekas Bakar Kapalnya Sendiri

JAKARTA – Sekitar 50 anak buah kapal (ABK) menyerang kapal patroli Bea dan Cukai dengan bom molotov ketika memergoki kapal motor (KM) Nur Aflah GT 22.
Seperti yang diberitakan poskotanews.id, Senin (30/1), Tidak hanya menyerang, kapal motor yang mengangkut 700 bal pakaian bekas asal Malaysia tersebut juga dibakar oleh puluhan ABK tersebut guna menghilangkan barang bukti.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor Wilayah Bea dan Cukai‎ Provinsi Sumatera Utara, Rizal menjelaskan aksi pembakaran kapal itu bermula ketika petugas bea dan cukai dengan kapal patroli bernomor lambung BC 10002, mendapati Kapal Nur Aflah tengah berlayar di perairan Tanjung Jumpul, Sabtu.
Petugas yang curiga lalu menghentikan kapal tersebut guna melakukan pemeriksaan. Namun saat mendekati tiba-tiba 50 orang ABK dan beberapa orang yang mengawal barang pakaian bekas itu langsung menyerang kapal bea dan cukai menggunakan bom molotov dan petasan.
‎Aksi penyerangan berlangsung hingga mereka kehabisan bom Molotov dan petasan. Mengetahui sudah tidak ada lagi penyerangan, kapal patrol tetap mengejar KM Nur Aflah. Namun tanpa diduga kapal penyelundup pakaian bekas tersebut dibakar bersamaan pakaian yang ada di dalam kapal tersebut oleh puluhan orang yang sebelumnya menyerang petugas.
Puluhan orang meloncat ke laut dari atas kapal untuk melarikan diri. “Kita tau banyak orang loncat dari kapal dan membutuhkan pertolongan, kapal kita mengarah kepada puluhan orang itu dan menyelamatkan nyawa mereka,” cerita Rizal.
Selanjutnya puluhan orang tersebut dibawa ke Kantor Bea dan Cukai di Belawan Kota Medan untuk mendapatkan pertolongan dan dimintai keterangan.
Dari hasil pemeriksaan, para ABK kepada petugas mengakui sengaja membakar kapal atas perintah pemilik kapal dan pemilik barang. Sedangkan ratusan bal pakaian bekas asal Malaysia itu semula akan dibawa ke salah satu pelabuhan tikus di Sumatera Utara.
“Mereka membakar kapal untuk menghilangkan barang bukti saat petugas bea cukai akan menangkap mereka,” cerita Rizal. “Kita masih melakukan pengembangan untuk mencari siapa pemilik barang tersebut. Sementara kita lidik dulu.” Paparnya. (Ald/Net)