Airlangga Hartarto : Peternak Sapi Harus Bisa Tingkatkan Produksi

Ekonomi, Headline057 views

JAKARTA – Peternak sapi perah di dalam negeri didorong terus meningkatkan produksi susu untuk kebutuhan industri.
“Tingkat kebutuhan industri olahan susu nasional semakin tinggi, jadi peternak sapi harus bisa meningkatkan produksinya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Menperin mengatakan dibutuhkan program kemitraan dalam upaya peningkatan daya saing industrinya untuk mendukung pemenuhan bahan baku susu segar yang berkesinambungan dan berkualitas baik.
“Industrinya sudah meningkat tetapi suplai dari domestiknya menurun. Oleh sebab itu, yang akan kami dorong adalah bagaimana peternak sapi kita bisa meningkatkan produksi susu segarnya. Apalagi kebutuhan produk susu di pasar dalam negeri dan ekspor juga naik,” ujarnya di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, akhir pekan lalu.
Airlangga juga mengajak masyarakat untuk berinvestasi dalam dunia peternakan sapi perah. Pasalnya, selama ini peternakan secara umum belum dianggap menjadi bisnis yang menjanjikan.
“Kami akan membuat program supaya peternakan sapi perah ini menarik bagi masyarakat. Targetnya penghasilan peternak sapi dalam sebulan minimal setara dengan upah minimum propinsi. Itu bisa dicapai kalau peternak memiliki delapan sampai 10 sapi,” paparnya.
Kemenperin mencatat, kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri (SSDN) untuk susu olahan saat ini sebanyak 3,8 juta ton dengan pasokan bahan baku susu segar dalam negeri hanya sekitar 798.000 ton dan selebihnya masih diimpor dalam bentuk Skim Milk Powder, Anhydrous Milk Fat, dan Butter Milk Powder dari berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Sementara itu, tingkat konsumsi susu perkapita masyarakat Indonesia saat ini rata-rata 12,10 kilogram per tahun. Tingkat konsumsi tersebut masih di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia yang mencapai 36,2 kilogram per tahun, Myanmar 26,7 kilogram per tahun, Thailand 22,2 kilogram per tahun, dan Filipina 17,8 kilogram per tahun.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mangatakan, pihaknya akan menyinergikan program dengan BBIB Singosari untuk peningkatan kebutuhan susu nasional. Kemendag juga akan meminta BBIB Singosari untuk melaksanakan program peningkatan populasi sapi perah.
“Kami akan merumuskan acuan harga susu dan penyerapannya sehingga peternak mendapat kepastian kalau hasil produksinya terserap. Bersama dengan Mentan, kami juga akan menyusun kebutuhan yang diperlukan BPIB saat ini,” jelasnya.
Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Enniek Herwijanti mengungkapkan, kebutuhan sperma beku diperoleh dari aneka jenis sapi di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk kebutuhan bibit sapi impor, Enniek menyebutkan, dibutuhkan pembaharuan dan penambahan pejantan sebagai sumber sperma.

Sumber : http://poskotanews.com/2017/01/08/menperin-peternak-sapi-harus-bisa-tingkatkan-produksi/