TANJUNG SELOR – Warga Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, kemungkinan bakal menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dari Malaysia lagi.
Sebelumnya, warga sudah menggunakan BBM asal Malaysia dengan cara membeli dari pengepul. Nantinya, warga tak perlu membeli dari pengepul lagi.
Pasalnya, Pertamina berencana menggandeng Petronas, perusahaan minyak dan gas Malaysia, untuk mendistribusikan BBM ke Krayan. Pendistribusian BBM ke Krayan harus melalui jalur darat. Sebab, saat ini, akses darat memang hanya terbuka dari Malaysia.
Sedangkan dari Nunukan atau kabupaten lain hanya bisa ditempuh melalui jalur udara. Pengiriman BBM bersubsidi yang dilakukan Pertamina sejak Juni lalu juga menggunakan pesawat dari Bandara Juwata Tarakan.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara Sugiono membenarkan bahwa pihaknya sedang menjajaki kerja sama impor BBM dengan Petronas.
“Iya, rencananya PT Pertamina akan bekerja sama dengan Petronas untuk mengangkut BBM melalui darat,” ujarnya, Jumat (23/12).
Keinginan Pertamina mengimpor BBM dari Malaysia, sambung Sugiono, dikarenakan biaya operasional menggunakan jalur udara cukup tinggi.
“Selama ini kan BBM dari Tarakan menggunakan pesawat, otomatis biaya cukup tinggi. Jadi, mereka (Pertamina) sedang menjajaki Petronas agar bisa lewat darat,” tambahnya.
Kapan direalisasikan? Menurut informasi yang diperoleh Sugiono, saat ini, Pertamina sedang melengkapi beberapa persyaratan untuk impor BBM dari Malaysia. Sugiono mengungkapkan, Pertamina akan menyalurkan dari Tarakan menggunakan pesawat.
“Akan tetapi kesulitan yang dihadapi Pertamina belum mendapatkan pelaku usaha lokal yang nantinya akan menjadi sebagai agen,” ungkapnya.
Karena itu, dirinya meminta pemerintah Nunukan maupun Malinau segera mencari pengusaha lokal agar dapat menjadi agen penyalur BBM sehingga pendistribusian bisa merata.
Dia juga mengatakan, Gubernur Kaltara ingin kawasan terisolasi, terpencil dan pedalaman memiliki APMS.
Sumber : http://pojoksatu.id/pojok-bisnis/2016/12/25/warga-nunukan-gunakan-bbm-asal-malaysia-langkah-pertamina/