Hati-Hati, Satu Sendok Teh Bubuk Kafein Murni Bisa Mematikan

Kesehatan157 views

Inionline.id – Seorang warga Australia, Lachlan Foote. meninggal sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-22 setelah pingsan dan tidak pernah siuman di New South Wales. Awalnya, ada rumor bahwa Lachlan telah meninggal karena overdosis obat.

Faktanya, Lachlan meninggal karena bubuk kafein. Keluarganya menyingkap peran fatal bubuk kafein pada pekan lalu setelah menerima laporan koroner.

Mereka pun menyerukan agar produk tersebut dilarang di Australia. Mereka percaya bubuk yang berpotensi mematikan itu masih dapat dibeli secara daring oleh penggemar kebugaran.

Laporan koroner menyimpulkan bahwa Lachlan meninggal karena keracunan kafein, setelah pemuda berusia 21 tahun itu secara tidak sadar menelan bubuk berbahaya dalam protein shake pada malam tahun baru lalu. Satu sendok teh bubuk kafein dari jenis yang dimilikinya ternyata setara dengan 50 cangkir kopi.

Nigel Sang Ayah mengatakan bahwa Lachlan membuat protein shake setelah pulang merayakan malam tahun baru 2018 dengan teman-temannya.

“Dengan polosnya ia menambahkan terlalu banyak bubuk kafein murni. Satu sendok teh yang mematikan,” ujarnya seperti dilansir laman The Sun, Selasa (9/7).

Kafein adalah stimulan yang digunakan dalam beberapa minuman energi protein whey untuk membantu meningkatkan kinerja atletik orang. Nigel mengatakan, keluarga itu ingin memperingatkan orang lain agar tidak menggunakan produk tersebut demi menyelamatkan nyawa.

Kafein bubuk populer di kalangan pegiat kebugaran. Kafein bubuk umumnya dipasarkan sebagai suplemen diet dan digunakan sebagai tambahan protein shake dan minuman kesehatan.

Ketika bubuk kafein disimpan di dapur, salah satu anggota keluarga mungkin saja keliru mengambilnya karena mengira itu tepung atau gula. Nigel mengatakan, Lachlan tidak akan pernah menyimpannya di sana seandainya dia tahu itu adalah ancaman bagi keluarga.

Tidak jelas dari mana Lachlan mendapatkannya. Pencarian komputer dan laporan bank oleh keluarga dan polisi tak menemukan hasil apapun.

“Kami pikir Lachlan memperoleh bubuk kafein dari seorang teman atau rekan kerja,” jelas Nigel.

Menurut Nigel, tampaknya bubuk kafein murni dibeli oleh orang lain dan dibagikan kepada anaknya. Jadi, sangat mungkin Lachlan tidak pernah membaca label peringatan pada paket dan tidak menyadari potensi bahayanya.

Tragisnya, Lachlan mengirim pesan grup Facebook terakhir kepada teman-temannya pada malam dia meninggal. Lachlan mengeluh bahwa protein shake-nya terasa pahit.

Pada pukul 02.07 dini hari dia menulis, “Saya pikir bubuk protein saya sudah tidak aktif. Pokoknya … pemuda malam. Sampai jumpa di pagi hari. ”

Nigel mengatakan bahwa mereka menemukan Lachlan tak bernyawa di lantai kamar mandi pada 1 Januari 2018, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-22. Seorang ahli patologi mengatakan kepada petugas koroner bahwa tidak ada zat terlarang dalam tubuh Lachlan.

Food and Drug Administration di Amerika Serikat melarang penjualan bubuk kafein murni dalam jumlah besar pada tahun 2018, empat tahun setelah kematian seorang remaja Ohio dalam keadaan yang mirip dengan Lachlan. Logan Stiner adalah seorang pegulat juara, siswa berbakat dan lokal populer di kota LaGrange ketika dia meninggal hanya beberapa hari sebelum dia lulus dari sekolah menengah.

Dia membeli bubuk kafein murni secara daring dari Amazon. Seperti banyak orang, ia menggunakannya dalam protein shake.

“Selama aku hidup, aku akan memburu barang-barang itu,” ujar ibunda Lachlan, Kate.

Pencarian di eBay menunjukkan bubuk kafein murni tersedia secara luas di Australia. Nigel berpendapat itu hal gila mengingat sesuatu yang sangat berbahaya sudah tersedia secara bebas.

“Tolong peringatkan teman-temanmu, bicarakan dengan anak-anakmu, dan periksa lemari dapurmu. Bubuk kafein murni terlihat seperti bubuk putih lainnya, tetapi satu sendok teh dalam satu sajian saja akan membunuhmu,” kata Nigel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *