Inionline.id – Kepada tenaga kesehatan Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda kehormatan bintang jasa. Ada 300 tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam penanganan pandemi COVID-19 yang diberi tanda kehormatan tersebut.
Penganugerahan tanda kehormatan bintang jasa itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/11/2021). Acara penganugerahan ini digelar secara terbatas dan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden No 110/TK/Tahun 2021 tentang Tanda Kehormatan Bintang Jasa. Kepres ini diteken pada 25 Oktober 2021 oleh Jokowi.
“Memutuskan, menetapkan dan seterusnya, ke-1 menganugerahkan gelar pahlawan nasional dan tanda kehormatan bintang jasa kepada yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus dalam rangka memperoleh gelar pahlawan nasional dan tanda kehormatan bintang jasa sebagaimana diatur dalam undang-undang,” kata Sekretaris Militer Presiden.
Ada tiga tenaga kesehatan yang mewakili penerima tanda kehormatan bintang jasa. Berikut daftarnya:
Bintang Jasa Pratama
1. Almarhum dr. I Ketut Surya Negara, SP.OG (K)-KFM, M.A.R.S, Dokter pada RSUP Sanglah Denpasar, Provinsi Bali
2. Almarhumah Sucilia Indah, AMK, Perawat pada RSUP Dokter Sitanala Tangerang, Provinsi Banten
– Mewakili 221 penerima lainnya.
Bintang Jasa Nararya
1. Almarhumah Emialiona Lasia Carolin, Bidan pada Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Provinsi DKI Jakarta.
– Mewakili 76 penerima lainnya.
Gelar Pahlawan Nasional
Jokowi juga menganugerahkan gelar pahlawan nasional. Ada 4 tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional.
Berikut empat tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional:
1. (Alm) Tombolotutu, tokoh dari Provinsi Sulawesi tengah
2. (Alm) Sultan Aji Muhammad Idris, tokoh dari Provinsi Kalimantan Timur
3. (Alm) Haji Usmar Ismail, tokoh dari Provinsi DKI Jakarta
4. (Alm) Raden Ayra Wangsakara, tokoh dari Provinsi Banten
