Rancang Alat Sterilisasi Buah, Mahasiswa ITS Ingin Menekan Penularan Covid-19

Pendidikan057 views

Inionline.id – Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas alat sterilisasi untuk menjaga kesegaran buah.  Alat ini diharapkan mampu mengurangi risiko penyebaran covid-19.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Ariq Ahnafalan Syakban dari Departemen Teknik Lingkungan selaku ketua tim, Andika Surya Hadiwinata, Idha Nurmalita Sari, Rajendra Lokeswara, dan Jamaluddin Hakim dari Departemen Teknik Instrumentasi yang tergabung dalam tim IMM AWAN. Mereka menginovasikan pemanfaatan sinar ultraviolet (UV) dan ozonisasi pada alat sterilisasi buah bernama FUZER (Fruit Sterilizer).

Idha, salah satu anggota tim mengatakan, inovasi tersebut muncul karena keresahan timnya terhadap penularan virus covid-19 yang kian meluas. Salah satu cara untuk mengurangi tertularnya covid-19 adalah dengan mengonsumsi buah-buahan agar imun tubuh tetap terjaga.

“Namun, bisa saja dalam buah tersebut telah terkontaminasi oleh virus korona, sehingga FUZER hadir untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” kata Idha, dikutip dari laman ITS, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Mahasiswi asal Purwokerto ini memaparkan, FUZER tersebut tersusun dari beberapa komponen. Di antaranya adalah sinar UV, generator ozon, pendingin peltier, kipas CPU, arduino uno R3, dan sensor suhu.

Kemudian untuk cara kerja dari FUZER yaitu cukup dengan menyalakan alat tersebut selama 30 – 45 detik. “Pada rentang waktu tersebut, generator ozon, sinar UV, dan pendingin peltier akan bekerja untuk mensterilkan buah,” terangnya.

Idha meyakini jika FUZER yang dirancang oleh timnya lebih berkompeten dari produk lain, karena virus maupun bakteri jahat yang mampu dihilangkan dengan FUZER tersebut jauh lebih cepat.  Menurutnya, penggunaan generator ozon, pendingin peltier, dan lampu UV tersebut mampu menimbulkan perubahan suhu yang cukup pesat.

“Sehingga mampu menyebabkan bakteri yang ada dalam buah lebih cepat mati dibandingkan dengan hanya menggunakan sistem pemanas biasa,” imbuhnya.

Idha mengakui jika dalam pengerjaan FUZER tersebut, tim IMM AWAN sempat mengalami kendala dalam pembuatan prototipe. Hal tersebut karena pandemi yang membatasi ruang gerak tim, sehingga membuat tim kesulitan dalam pencarian komponen yang dibutuhkan.

“Namun, dengan adanya koordinasi yang cukup baik, prototipe FUZER dapat terselesaikan tepat waktu,” tambahnya.

Kerja keras tim IMM AWAN tersebut telah berhasil membuahkan prestasi yang membanggakan dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021, beberapa waktu lalu. Inovasi yang bertajuk Fruit Sterilizer (FUZER): Fruit Sterilizer Using Ozoneization Method and the Use of UV Light to Improve the Freshness of the Fruit and Reduce the Risk of Spreading Covid-19 tersebut dengan sukses mengantarkan tim meraih medali perunggu.

Ke depan, tim yang dibimbing oleh dosen Departemen Teknik Instrumentasi, Ahmad Fauzan Adziima ini berharap, agar inovasi FUZER dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan begitu, FUZER ini dapat membantu masyarakat agar terhindar dari penularan covid-19,” pungkasnya.