Ungkap 4 Tipe Kepribadian dari Gaya Selfie

Inionline.id – Setiap orang memiliki ciri kepribadian yang berbeda dan hal itu bisa dianalisis dari berbagai faktor. Mulai dari kebiasaan makan, warna kesukaan, musik yang biasa didengarkan, hingga kebiasaan selfie.

Benar sekali, cara seseorang berfoto selfie juga bisa dijadikan cara untuk mengamati karakternya. Bagaimana caranya memotret wajah sendiri? Sambil tersenyum, dengan poseĀ duck face, atau dari sisi atas? Berikut ini akan kita bahas selengkapnya, seperti dilansir Business Insider (20/12).

Selfie dengan ekspresi ceria

ekspresi ceria rev1

Beberapa orang lebih suka selfie dengan ekspresi yang menunjukkan kesan positif. Ada yang lebih suka memamerkan senyum, tertawa lepas, atau pasang tampang konyol. Pokoknya pose yang bisa bikin orang lain ikut senang saat melihatnya.

Gaya selfie seperti ini bisa menunjukkan kalau si pemilik foto termasuk orang yang terbuka terhadap pengalaman baru. Mereka cenderung lebih tertarik untuk mencoba hal-hal baru yang ditawarkan hidup.

Selfie dengan ekspresi cemberut atau monyong

ekspresi cemberut atau monyong rev1

Kalau kamu termasuk orang yang suka berpose duck face alias bibir monyong saat selfie, berarti kamu segolongan dengan mereka yang hobi selfie sambil cemberut. Kalian adalah orang yang cenderung neurotik. Artinya kalian termasuk orang-orang sensitif. Lumayan gampang tersinggung.

Selfie dari sisi bawah

sisi bawah rev1

Gaya selfie dari bawah membuat dagu lebih terekspos. Katanya orang-orang yang suka selfie dengan gaya ini memiliki kepribadian yang ramah. Cenderung lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Selfie dengan latar belakang bersih

latar belakang bersih rev1

Ada beberapa orang yang memilih untuk selfie dengan latar belakang bersih. Entah itu tembok atau pemandangan alam. Jangan sampai foto dengan latar belakang yang menunjukkan detail personal. Jadi kamu tidak akan menemukan foto dengan latar belakang kamar atau kantor di Instagram mereka. Ini adalah gaya selfie yang biasa dilakukan oleh orang-orang sensitif dan teliti.

Meski begitu penelitian ini masih perlu dikembangkan untuk menguji akurasinya. Tak bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk mengukur kepribadian seseorang.