Soal Perencanaan Guru Pensiun di SMA/SMK Jawa Barat, Dewan Iwan Suryawan Sudah Ingatkan Pemprov Soal Manajemen Kepegawaian

Antar Daerah357 views

Bandung, Inionline.id – Temuan Komisi V DPRD Jawa Barat soal perencanaan guru pensiun yang kurang baik di SMA Negeri 5 Tambun Selatan dan SMAN 3 Kota Bekasi memancing reaksi anggotanya yaitu Iwan Suryawan untuk berkomentar.

Legislator asal Kota Bogor ini mengaku pernah mengingatkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemetaan kondisi pegawai negeri sipil (PNS), pegawai P3K dan honorer di Jawa Barat, serta menyiapkan sistem managerial yang baik.

“Karena hasil rapat kami (Komisi V) dengan beberapa sekolah di seluruh Jawa Barat, beberapa daerah, hampir perbandingan PNS dengan honorernya itu sangat tipis, PNS nya cenderung sedikit yang ada di sekolah,” ujarnya, Sabtu (02/03/2024).

“Pemerintah baik itu provinsi maupun pusat harus cek ulang berapa jumlah PNS yang masuk usia jelang pensiun, hal ini dimaksud agar sistem pengangkatan guru menjadi P3K tidak menggangu khususnya hirarki golongan di susunan sistem aparatur sipil negara,” lanjut Iwan.

Dirinya memahami bahwa anggaran baik di pusat maupun keuangan daerah menjadi kendala terbesar macetnya pengangkatan ataupun penerimaan guru baru di sekolah-sekolah.

“Ketika ada pengangkatan, itu ada 2 penganggaran, 1 anggaran bagi guru yang pensiun, 2 anggaran bagi guru yang baru diangkat, ini yang menyangkut anggaran di pusat maupun daerah, memang tidak mudah, tapi kalau tidak dimanage dengan benar kedepannya Jawa Barat bisa kekurangan guru,” tukasnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini menegaskan, dirinya bersama Komisi V Jawa Barat akan meninjau porsi anggaran pendidikan untuk mengatasi masalah perencanaan guru pensiun ini.

“Uang sebesar 11 triliun untuk pendidikan itu ternyata juga banyak lubang-lubang yang harus ditutup dan ternyata penting. Nanti kita lihat porsinya seperti apa, karena banyak komponen disana yaitu BOPD-nya, kemudian BPMU-nya, bantuan untuk swasta dan lain sebagainya. Hal ini juga harus dihitung detailnya,” pungkas Iwan.

Seperti diketahui sebelumnya, di SMAN 3 Kota Bekasi banyak guru yang pensiun ditahun 2024 ini dan belum ada guru penggantinya. Masalah ini dipastikan bakal menimbulkan dampak bagi siswa-siswi yang mengikuti kegiatan belajar.