113 Desa Terdampak, Banjir Grobogan Jawa Tengah Meluas

Antar Daerah757 views

Inionline.id – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, semakin meluas hingga hari ini, Sabtu (16/3). Kini ada 113 desa yang terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan berdasar laporan dari BPBD Grobogan, diinformasikan bahwa banjir kali ini lebih besar jika dibanding dengan kejadian serupa di awal Februari lalu.

Bahkan ketinggian muka air juga dilaporkan lebih tinggi dan bertahan dalam durasi yang cukup lama.

Menurut BPBD, meluasnya banjir ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirim debit air, ditambah cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Pantauan elevasi DAS Sungai Lusi dari Pos Menduran berada pada level AWAS atau di angka 10.37 meter, Sabtu (16/3) pukul 01.00 WIB dini hari. Kondisi ini belum berubah dari pantauan pada hari sebelumnya,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Ia menjelaskan secara topografi wilayah Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah berupa cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur Utara (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan).

Kondisi itu juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Grobogan masih bertahan sejak dua hari sebelumnya.

Abdul menjelaskan berdasar hasil kaji cepat yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Grobogan per Jumat (15/3) pukul 20.00 WIB, banjir telah berdampak di 113 desa yang terbagi di 13 kecamatan dari total 19 wilayah kecamatan.

Dengan kata lain, 68 persen wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir.

Ia mengatakan ada sebanyak 6.746 rumah yang dilaporkan terendam banjir. Satu rumah rusak berat dan delapan lainnya rusak ringan.

Selain itu, 65 fasilitas pendidikan terdampak, empat tanggul sungai jebol dan lahan pertanian seluas 5.352,5 hektare terendam sehingga terancam gagal panen.

“Banjir juga telah memaksa 667 jiwa mengungsi ke lokasi yang lebih aman setelah permukiman mereka terendam dengan tinggi muka air (TMA) bervariasi antara 15-100 sentimeter,” katanya.

Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan logistik dan makanan bagi warga terdampak, Pemerintah Kabupaten Grobogan bersama seluruh unsur forkopimda telah mendirikan dapur umum di 43 titik.

“Pendistribusian permakanan dari dapur umum itu terus dilakukan seiring proses evakuasi warga terdampak yang masih berjalan,” katanya.