Stres dan Mental Tak Stabil Bisa Picu Kehamilan Risiko Tinggi, Waspada

Kesehatan857 views

Inionline.id – Kehamilan risiko tinggi ternyata tidak hanya terjadi karena masalah fisik atau gangguan kesehatan pada ibu hamil. Kehamilan risiko tinggi juga bisa terjadi jika ibu secara mental tidak stabil.

Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Bintaro Jaya, Novan Satya Pamungkas mengatakan kehamilan bisa berjalan baik tanpa gangguan apapun, memang memerlukan fisik dan mental yang sehat.

Ketika mental terganggu, misal ibu merasa stres hingga depresi kehamilannya juga otomatis akan terganggu. Berbagai penyakit juga bisa datang yang memicu munculnya kehamilan risiko tinggi.

“Ketika ibu secara mental tidak stabil, tekanan darahnya juga bisa melonjak akhirnya ini memicu masalah di kehamilannya. Kalau tidak stabil bisa terkena preeklamsia juga,” kata Novan dalam diskusi media RSPI di Jakarta, Selasa (20/2).

Mental yang tidak stabil memang bisa memicu datangnya berbagai penyakit di tubuh wanita yang sedang hamil. Stres juga bisa membuat imunitas semakin menurun, akibatnya ibu jadi rentan sakit yang juga berbahaya untuk janin.

Oleh karena itu kata Novan, bagi wanita yang berencana memiliki momongan sebaiknya persiapkan mental dan hindari hal-hal yang bisa memicu stres.

Jika wanita sudah stres sejak awal, ini akan berbahaya. Sebab tanpa stres atau masalah mental di awal saja wanita hamil biasanya akan mengalami perubahan mood yang cepat.

Perasaan mereka lebih sensitif karena ada perubahan hormon dalam dirinya. Tentunya ini membuat wanita lebih perasa, suasana hati juga lebih mudah berubah.

“Bayangkan dengan perasaan seperti itu, mereka sudah ada masalah mental di awal. Tentu ini akan sangat menyiksa ibu yang sedang hamil,” kata dia.

“Sebaiknya persiapkan semua, jangan terburu-buru hamil kalau secara mental memang belum stabil,” kata dia.