Harga Beras Naik Gara-gara Bansos Dibantah Presiden Jokowi

Berita1957 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan harga beras naik karena stok dipakai untuk bantuan sosial (bansos).

Jokowi mengatakan bansos beras 10 kilogram (kg) justru diberikan untuk menekan harga. Pemerintah ingin menyeimbangkan permintaan dengan tambahan pasokan lewat beras.

“Tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan beras pangan, tidak ada hubungannya sama sekali karena justru ini yang bisa mengendalikan karena supply-nya lewat bansos ke masyarakat,” kata Jokowi di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2).

Jokowi mengaku pakai rumus permintaan dan penawaran di kasus kenaikan harga beras. Dia berharap dengan bansos beras, harga di pasar akan ikut terkendali.

Di saat yang sama, pemerintah mendorong distribusi beras dari Bulog ke berbagai daerah. Ia mengakui ada persoalan distribusi beberapa waktu terakhir.

“Yang dari produksi di panen belum masuk pasar. Distribusi juga terganggu di urusan banjir di Demak, Grobogan, itu mempengaruhi, tetapi saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang,” ujarnya.

“Nanti dilihat, saya kira akan dalam seminggu-dua minggu ini saya rasa akan sedikit turun. Sambil nunggu panen, kalau panen raya datang pasti sudah (turun),” imbuh Jokowi.

Sebelumnya, harga beras meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu dibarengi hilangnya pasokan beras premium di sejumlah toko ritel.

Kejadian itu bersamaan dengan kebijakan pemerintah menyalurkan bantuan pangan 10 kg. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey juga menyebut ada kaitan kenaikan harga beras dengan kebijakan itu.

“(Suplai) SPHP lancar, tetapi kemarin kan ada prioritas bansos (bantuan pangan). Jadi, kan beras SPHP (dari beras) impor, impornya belum masuk, tapi pemerintah harus tetap memberikan (bantuan pangan kepada) 22 juta masyarakat marjinal itu yang 10 kg. Selama Januari kemarin sudah terkirim hampir 850 ribu ton, jadi kondisinya utamakan itu (bantuan pangan) harus jalan dong,” ungkap Roy di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Senin (12/2) lalu.