WNA Kemah di Gunung Lewotobi Ditemukan Tim SAR

Berita857 views

Inionline.id – Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan mengarahkan dua orang warga negara asing untuk tidak berkemah di daerah zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua orang WNA asal Swedia itu ditemukan membangun tenda di daerah yang menjadi jalur aliran lava di Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, pada Rabu (17/1) malam.

“Kami temukan ada dua WNA yang sudah berada di area yang kiranya menjadi jalur lahar panas atau material gunung api, padahal sangat berbahaya karena area itu harus dikosongkan dan tidak boleh ada aktivitas,” kata Komandan Tim Basarnas Maumere untuk Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Riswan Dwiputra, di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Kamis (18/1) seperti dikutip dari Antara.

Dari informasi yang diperoleh Tim SAR gabungan, dua WNA pria bernama Alex (34) dan Hening (38) itu telah membangun sebuah tenda lengkap dengan peralatan masak dan alas tidur.

Saat ditemukan dalam kegiatan patroli malam, kedua pria itu baru selesai membangun tenda dan hendak tidur. Hening pun tidak memakai baju saat disambangi personel tim SAR.

“Mereka tujuannya memang mau camping di situ, karena melihat area itu cukup bagus untuk camping dan membangun view gunung api,” ujar Riswan.

Setelah menemukan dua WNA kemah di Gunung Lewotobi itu, tim SAR gabungan menjelaskan tentang kondisi wilayah yang mereka jadikan lokasi berkemah.

Riswan mengatakan wilayah itu menjadi zona merah dan ada larangan melakukan aktivitas apa pun.

“Kami komunikasikan bahwa area ini harus clear karena jalur merah yang sudah dinyatakan tidak boleh ada aktivitas,” ucap Riswan.

Pihaknya pun mengapresiasi dua WN itu memahami informasi yang disampaikan tim SAR. Petugas juga menunggu kedua WNA itu membongkar tenda dan mengawalnya menuju jalan utama.

Kedua WNA itu disarankan menuju ke arah Konga atau Larantuka sebagai titik aman.

“Mereka sempat bertanya area mana yang kira-kira dinyatakan clear untuk camping, jadi kami arahkan untuk keluar dan kami kawal hingga ke jalan raya Maumere-Larantuka,” katanya.

Riswan menyatakan komitmen tim SAR gabungan untuk melakukan patroli dan memastikan warga dari tujuh desa terdampak erupsi sudah mematuhi rekomendasi larangan yang telah dikeluarkan pihak PVMBG.

Ia juga berharap ada pos jaga di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, agar tidak ada lagi aktivitas keluar masuk kampung, baik bagi masyarakat maupun wisatawan.

Erupsi lagi pagi ini

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kembali adanya erupsi yang melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.500 meter dari pusat kawah Gunung Lewotobi Laki-lak.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef dalam laporannya mengatakan letusan itu terjadi pagi ini pukul 08.23 WITA dengan kolom abu mengarah ke utara dan timur laut.

“Saat laporan ini dibuat erupsi masih berlangsung,” kata Herman, Kamis.

Sejak 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA Gunung Lewotobi Laki-laki resmi menyandang status Level IV atau Awas. Level IV merupakan status tertinggi gunung api yang mengindikasikan erupsi atau letusan dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung api tersebut.

PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 6 kilometer ke arah utara serta timur laut.

Selain itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada peningkatan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Pemantauan kegempaan menunjukkan pada 16 Januari 2024, pukul 00.00 hingga 24.00 WITA, terjadi peningkatan kegempaan yang signifikan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya, Rabu (17/1).

Wafid mengungkapkan ada 396 kali gempa yang terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki sepanjang Selasa kemarin.

Jumlah kegempaan itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan aktivitas kegempaan yang terjadi sehari sebelumnya pada Senin (15/1), yang hanya berjumlah 140 kali gempa.

Pada 16 Januari 2024, Badan Geologi mencatat ada 13 gempa awan panas guguran, 108 gempa letusan, 92 gempa guguran, 172 gempa frekuensi rendah, 10 kali gempa tremor, dan 1 kali gempa vulkanik dalam.

“Pukul 20.58 WITA hingga 21.24 WITA terekam gempa tremor dengan amplitudo maksimum 47 milimeter,” kata Wafid.

Pada 15 Januari 2024, Badan Geologi mengungkapkan hanya ada 13 gempa letusan, 7 gempa awan panas guguran, 64 gempa guguran, 50 gempa frekuensi rendah, 1 gempa tektonik jauh, 1 gempa getaran banjir, dan empat kali gempa tremor menerus.

Data kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki tersebut menunjukkan peningkatan signifikan gempa frekuensi rendah.

Wafid mengatakan hal itu memperlihatkan ada pergerakan magma ke permukaan yang semakin intensif dalam waktu yang cukup singkat, sehingga jarak luncur aliran lava maupun kejadian guguran dan awan panas berpotensi meningkat pula.

Guguran lava ke arah baru, yaitu barat daya hingga barat dengan jarak luncur 2 kilometer menunjukkan aliran lava yang saat ini dapat terjadi ke segala arah mengingat terjadinya pergerakan magma ke permukaan yang sangat intensif.

Kemunculan gempa tremor harmonik menujukan pembentukan gas alam dalam konduit magma semakin meningkat, sehingga dikhawatirkan akan meningkatkan eksplosivitas erupsi.

Selain aktivitas gempa yang meningkat signifikan, Badan Geologi juga mencatat letusan yang terjadi pukul 20.58 WITA, Selasa (16/1), melontarkan abu vulkanik setinggi 600 meter dan memuntahkan lava pijar sejauh 2 kilometer dari pusat erupsi.