Soal Pasien BPJS Penuhi RS, Presiden Jokowi Buka Suara

Headline, Nasional1357 views

Inionline.id – Rumah sakit yang sering penuh setelah biaya kesehatan ditanggung BPJS Kesehatan disoroti Presiden Joko Widodo. Jokowi mengapresiasi BPJS Kesehatan yang membuat biaya pengobatan gratis. Namun, ia mengatakan persoalan lainnya timbul karena semua orang yang merasa sakit langsung ke rumah sakit.

“Sakit tidak dipungut biaya, tetapi problem-nya adalah rumah sakit penuh,” kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan pasien BPJS Kesehatan di Blora, Selasa (23/1).

Jokowi mengatakan jaminan kesehatan gratis bukan berarti masyarakat sembarangan mengakses fasilitas kesehatan. Dia berkata hal yang terpenting adalah masyarakat tidak sakit. Dia mengajak masyarakat untuk menggalakkan hidup sehat. Dia meminta masyarakat menjaga pola makan dan selalu berolah raga.

Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat untuk tidak sedikit-sedikit ke rumah sakit. Dia mengatakan jaminan kesehatan gratis diadakan hanya untuk berjaga-jaga.

“Gini loh, kalau sakitnya ringan batuk-batuk ya jangan ke rumah sakit, ke Puskesmas saja. Sekarang dikit sakit ke rumah sakit, waduh penuh semua nanti rumah sakit kita,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengapresiasi BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Menurutnya, mayoritas masyarakat Indonesia sudah terlindungi jaminan kesehatan yang disediakan negara.

“Tidak ada di dunia ini negara sebesar Indonesia yang masyarakatnya ke rumah sakit dan tidak dipungut biaya. Dari 267 juta (orang terdaftar peserta BPJS Kesehatan), 96 juta itu iurannya ditutup oleh anggaran APBN pemerintah,” ucap Jokowi.

Sebelumnya, saat mengunjungi RSUD Kota Salatiga Senin (22/1), Jokowi melihat pasien Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berdesakan.

“Tadi saya lihat antri masih berdesak-desakan karena memang tepatnya saya lihat memang sudah tidak memadai,” kata Jokowi sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi juga mengakui jika pasien KIS dan BPJS masih harus mengantre lama. Oleh sebab itu, dia mengklaim akan berupaya mengatasi permasalahan tersebut.

“Memang layanan masih antri, itu yang perlu dipercepat. Tapi di semua hampir sama. Tapi saya tanyakan memang baru 30 menit, belum berjam-jam masyarakat masih baik,” kata dia.

Jokowi mengungkapkan KIS sudah diberikan kepada kurang lebih 96 juta warga. Sementara BPJS, sudah 267 juta.

“Sudah 95 persen lebih sedikit yang ikut,” ujarnya.