Petani yang Gagal Panen, Presiden Jokowi Ganti Rugi hingga Rp200 Juta

Ekonomi1257 views

Inionline.id – Sebagai bentuk ganti rugi kepada petani yang gagal panen, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan uang tunai sebesar Rp122 juta sampai Rp200 juta. Dana tersebut diberikan untuk per kelompok pertaniannya.

Setidaknya ada tiga kelompok dengan besaran uang ganti rugi yang berbeda. Kelompok sebesar Rp122 juta, lalu Rp180 juta dan Rp200 juta.

“Ini kan tadi ada yang dapat satu kelompok ada yang Rp200 juta, ada yang Rp180 juta ada yang Rp122 juta,” ujar Jokowi saat bertemu dengan kelompok tani yang ditayangkan di Youtube Setpres, Selasa (21/1).

Jokowi menekankan agar uang tunai ganti rugi yang diterima harus segera digunakan untuk kembali menanam. Sebab, sektor pertanian sangat penting untuk kemandirian pangan dalam negeri.

“Semoga nanti segera diterima uang cash-nya, langsung dipakai tanam, tanam, tanam, tanam,” jelasnya.

Menurutnya, gagal panen akibat perubahan iklim tersebut sama dengan bencana alam lainnya, seperti banjir. Oleh sebab itu, perlu diberikan ganti rugi agar para petani memiliki kemampuan untuk menanam kembali.

Proses ganti rugi tersebut pun sudah dibicarakan dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan disepakati bahwa itu bagian dari bencana alam.

“Pak Jenderal (Suharyanto) menyampaikan kepada saya ‘Pak, sama, sebetulnya bencana kena gempa sama kena banjir itu ya sama, bisa dibantu,’ oh oke bantu aja. Kayak gitu. Perintah langsung. Bantu,” jelasnya.

“Wong kalau gempa rumahnya roboh atau retak aja dibantu sama BNPB. Ini sawah kena banjir sama kan penderitaannya kok ndak dibantu. Bantu,” imbuh Jokowi.

Di sisi lain ia mengungkapkan perubahan iklim tidak hanya terjadi di Indonesia. Karenanya, banyak negara yang memutuskan untuk menutup keran impornya, terutama untuk produksi beras karena mengamankan stok dalam negeri masing-masing.

“Bencana di mana-mana, negara lain itu produktivitas padinya juga menurun, karena bencana bencana ini, kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen,” ungkapnya.

Ia berharap dengan uang ganti rugi ini, nantinya produksi pada dalam negeri bisa kembali meningkat. Sebab, ratusan juta penduduk di Indonesia perlu diberi makan.

“Kita ini 280 juta, harus makan semuanya. Iya mboten? Oleh sebab itu peran bapak ibu para petani itu sangat penting sekali bagi negara ini,” pungkasnya.