Untuk Atasi Pengangguran Ganjar-Prabowo Sepakat Perlu Investasi Besar

Ekonomi857 views

Inionline.id – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo sepakat dengan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto soal investasi besar sebagai solusi mengurangi pengangguran.

Hal tersebut terungkap dalam debat perdana capres yang dihelat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12) malam.

Mulanya, Prabowo bertanya kepada Ganjar terkait ada solusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia yang masih banyak, terutama untuk lulusan perguruan tinggi.

Ganjar pun mengamini bahwa saat ini banyak masyarakat mengeluhkan sulit dapat pekerjaan. Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah perlu membuka ruang investasi.

“Ada beberapa poin Pak. Yang pertama adalah membuka ruang investasi yang cukup besar,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan pembukaan investasi itu harus sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum bagi para investor. Selain itu, pemerintah juga harus transparan dan memberikan kemudahan dan cepat dalam memberikan layanan.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu menilai tanpa upaya tersebut para investor malah akan minggat.

Kedua, kata Ganjar, untuk menarik investor pemerintah juga perlu memberikan fasilitas dan insentif.

“Insentif pajak umpama, kemudahan perizinan Ease of Doing Business umpama, maka ketika kemudian itu sudah berjalan Pak, yang mesti disiapkan adalah SDM (sumber daya manusia). Ketangguhan SDM untuk menjemput itulah (investasi) yang kita siapkan,” imbuh Ganjar.

Untuk meningkatkan kualitas SDM itu, Ganjar pun bakal memastikan agar masyarakat bisa sekolah gratis selama 12 tahun atau dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain itu, Ganjar juga bakal mendorong agar setiap keluarga bisa menyekolahkan minimal satu anaknya hingga ke perguruan tinggi.

“Karena itulah yang akan membongkar dan kemudian memberikan ruang pekerjaan yang jauh lebih banyak kepada mereka,” kata dia.

Ganjar lantas mengungkapkan saat ini kawasan industri Kendal sudah bekerjasama dengan seratusan lebih sekolah vokasi. Hal serupa juga bakal menyusul di kawasan industri Batang.

“Kerjasama antara pusat, provinsi, dan kabupaten menjadi begitu penting untuk memfasilitasi itu, dan kemudian tugas kita adalah mensosialisasikan untuk mereka bisa terlibat di dalamnya,” kata Ganjar.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo mengaku senang. Ia kemudian kembali bertanya apakah Ganjar mengakui prestasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di berbagai wilayah Indonesia.

“KEK semua, mendorong hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, mengundang investor-investor ke Jawa Tengah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bermutu dan berkelanjutan?” kata Prabowo.

Ganjar pun menjawab bahwa saat dirinya menjabat gubernur Jawa Tengah sudah dilibatkan dalam merancang KEK dan industri. Ia bahkan mengaku banyak diskusi dengan para menteri, termasuk Jokowi sendiri.

“Kami punya pikiran yang sama dalam merancang ini karena kita ingin menjemput 2045 sebagai negara maju, negara unggul,” kata Ganjar.

Ia juga menyebut salam hampir 10 tahun menjadi gubernur Jawa Tengah dirinya telah membereskan proyek-proyek strategis nasional (PSN) sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah ke pusat.

“Kami tahu posisi itu agar kita berada dalam satu barisan menjemput keunggulan Indonesia di 2045,” tandasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023, dari total 147,71 juta angkatan kerja. Pengguran sebanyak 7,86 juta orang itu setara dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,32 pesen.

Jumlah pengangguran itu lebih rendah 0,54 persen dibanding Agustus 2022, yang mencapai 8,42 juta orang. Meskipun terus menurun, jumlah dan tingkat pengangguran ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi atau Agustus 2019, yakni 7,1 juta orang.