Saat Status Waspada Jalur Pendakian Gunung Marapi Tetap Dibuka, ini Alasannya

Berita1457 views

Inionline.id – Meski berstatus waspada atau level II jalur pendakian Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat ternyata tetap dibuka. Erupsi terjadi pada Minggu (3/12) dan menyebabkan 75 pendaki terjebak.

Sebelas orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Proses evakuasi masih terus berlangsung.

Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menaikkan status Gunung Marapi ke level II pada Januari 2023. Dengan status ini, masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.

Setelah adanya status tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat sempat memutuskan menutup jalur pendakian. Namun, pada Juli lalu, BKSDA Sumbar kembali membuka jalur pendakian.

Plh Kepala BKSDA Sumbar Dian Indriati menyebut keputusan untuk membuka jalur pendakian kala itu dilakukan setelah mendapat dukungan dari para pihak terkait.

Di antaranya, Pemda Agam, Pemda Tanah Datar, Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Walinagari Batupalano, Walinagari Aie Angek, Walinagari Koto Tuo. Selain itu, lanjut Dian, pihaknya juga memiliki SOP atau prosedur operasi standar pendakian.

“Balai KSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu. Misal melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah tiga orang dan sebagainya,” kata Dian saat dihubungi, Senin (4/12).

Sejumlah rencana untuk menghadapi situasi darurat pun disebut sudah disiapkan oleh BKSDA Sumbar. Yakni, posko siaga nagari, rambu-rambu di jalur pendakian, hingga asuransi.

Menurut Dian, tak hanya jalur pendakian Gunung Marapi yang dibuka meski berstatus waspada. Kata dia, di sejumlah wilayah lain juga menerapkan hal serupa.

Dian menegaskan hal itu diperbolehkan selama pihak pengelola memiliki rencana mitigasi dan adaptasi terhadap bencana.

“Contoh Gunung Bromo, Gunung Kerinci, Gunung Rinjani, dan lain-lain. Dibolehkan melakukan pendakian sepanjang memiliki mitigasi dan adaptasi bencana,” tuturnya.

Kini, BKSDA Sumbar kembali menutup jalur pendakian Gunung Marapi pascaerupsi akhir pekan lalu.

“Pendakian TWA Gunung Marapi untuk Sementara Ditutup Sampai Waktu yang Belum Ditentukan,” demikian keterangan dalam unggahan di akun Instagram @bksda_sumbar.

Dalam unggahan itu juga disampaikan bagi para pendaki yang sudah memesan diminta untuk menjadwalkan ulang pendakian.