Rencana Pemerintah Pusat Menambah Status Kereta Cepat Whoosh di Kelurahan Kopo Mendapat Kritik dari Anggota DPRD Jabar

Antar Daerah1257 views

Inionline.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat mengkritisi rencana pemerintah pusat yang akan menambah status Kereta Cepat Whoosh di Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Salah satu yang mengkritisi rencana itu yakni Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady. Dia mengatakan, rencana pembangunan stasiun baru Whoosh di wilayah Kopo harus dikaji secara matang. Sebab jarak antar-stasiun terlalu dekat.

“Kalau KCJB (Whoosh) rasanya kok jaraknya terlalu dekat. Saya pernah ke KCIC pusat, itu mereka cuma buka empat stasiun tadinya mau lima dan itu pun di Walini. Jadi Halim, Karawang, Walini, Padalarang, dan Tegalluar,” ujar Daddy, Kamis (7/12/2023).

Daddy menjelaskan, rencana ini sendiri pada dasarnya belum diketahui secara pasti oleh DPRD Jawa Barat. Namun menurutnya, jika benar rencana ini berjalan, maka jarak antar setasiun Whoosh sangat berdekatan.

“Ini yang pasti belum terinformasikan ke dewan soal penambahan Stasiun Kopo (TOD). Karena jaraknya bisa dibayangkan, Padalarang berfungsi kalau Kopo berfungsi jaraknya berapa sih, kan sangat dekat,” katanya.

Meski begitu, Daddy mengatakan, penambahan stasiun baru ini merupakan kebijakan pemerintah pusat bersama KCIC. Namun dia mendorong agar kajian harus memperhatikan jarak antara stasiun Whoosh di wilayah Bandung Raya.

“Di satu sisi, kami senang saja, cuma apakah secara teknis memungkinkan, nah itu pertanyaan karena tadi persoalan jarak yang terlalu dekat,” katanya.

Daddy menambahkan, KCIC harus turut merealisasikan pembangunan berdasarkan rencana awal. Saat itu, rencana TOD sendiri ada di Walini, namun saat ini muncul rencana pembangunan stasiun baru di Kopo.

“Sampai hari ini jangan tiba-tiba bangunnya di Kopo, melainkan Walini dulu direalisasi. Karena Walini itu kan akan jadi TOD betul-betul Transit Oriented Development. Kalau mau pengembangan wilayah bukan Kopo tapi Walini. Itu Walininya suruh diberesin dulu lah,” kata dia.

Pemerintah pusat bersama KCIC pengelola Whoosh, membuka opsi untuk bangun stasiun baru Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Kopo.

Hal ini terungkap dalam diskusi bersama yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), serta beberapa pihak lainnya. Moeldoko mengatakan, Kereta Cepat harus benar-benar berhenti di Kota Bandung.

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung semestinya memang berhenti benar-benar di Bandung. Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar,” ujar Moeldoko dalam keterangannya beberapa hari kemarin.