Pelajar SMP Indonesia Berhasil Borong Medali di Olimpiade Sains Junior Internasional

Pendidikan657 views

Inionline.id – Siswa-siswi jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Indonesia berhasil memborong medali di ajang The 20th International Junior Science Olympiad (IJSO) yang digelar pada 1-10 Desember 2023 di Bangkok, Thailand. Mereka membawa pulang total enam medali, rinciannya satu perak dan lima perunggu.

Medali perak diraih oleh Renault Tjandera dari SMP Santa Laurensia, Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya, lima medali perunggu diraih oleh Juan Howard Wijaya dari SMP Darma Yudha Pekanbaru; Danish Riziq Khairan Siregar dari SMP As Shofa Pekanbaru; Ahmad Kautsar Al Ramadhani dari MTsN 1 Kota Malang; Matthew Tjandra dari SMPK 6 Penabur DKI Jakarta; dan Faizah Adriansyah dari MTsN 6 Kota Padang.

“Selamat untuk adik-adik yang telah menorehkan prestasi dengan meraih satu perak dan lima perunggu di ajang IJSO. Tahun ini, semua siswa masing-masing dapat membawa pulang medali. Harapannya pada IJSO mendatang di Rumania bisa mendapatkan banyak medali emas,” ujar Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Maria Irene Veronica Herdjiono, melalui siaran pers, Selasa, 12 Desember 2023.

“Itu merupakan salah satu upaya kita untuk mengembangkan dan mengapresiasi talenta berprestasi,” beber Maria.

Renault Tjandera dari SMP Santa Laurensia, Kota Tangerang Selatan mengaku bahagia berhasil menorehkan medali perak di IJSO. Dia mengaku gelaran IJSO sangat seru dan menantang.

“Jujur saya sangat bahagia karena meraih prestasi di salah satu ajang bergengsi di tingkat internasional. Akhirnya saya bisa membanggakan orang tua, sekolah, dan Indonesia,” ujar siswa yang bercita-cita jadi peneliti itu.

Renault ingin terus meningkatkan prestasinya. Saat jenjang SMA, dia ingin kembali ikut OSN di bidang Kimia.

“Dan mudah-mudahan bisa mewakili Indonesia di ajang International Chemistry Olympiad (IChO),” kata dia.

Danish Riziq Khairan Siregar dari SMP As Shofa Pekanbaru, juga sangat bangga dan bersyukur bisa mendapatkan banyak pengalaman di IJSO. Berkat Kemendikbudristek dan Puspresnas, dia juga bisa mendapatkan banyak pengalaman melalui IJSO.

“Saya dapat melatih kemampuan akademik di bidang sains sekaligus melatih kemampuan komunikasi saya dalam bahasa Inggris untuk berteman dengan pelajar lainnya dari seluruh dunia,” ujar peraih medali perunggu IJSO itu.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek dan Puspresnas yang telah membina dan melatih. Sehingga, dia dan siswa lain bisa mendapatkan prestasi di tingkat internasional.

Tim Indonesia didampingi empat pembina selama berkompetisi di IJSO. Tim pendamping dari Indonesia yaitu Budhy Kurniawan dari Universitas Indonesia, Rahmat Wibowo dari Universitas Indonesia, Novitrian dari Institut Teknologi Bandung, dan Ahmad Ridwan dari Institut Teknologi Bandung.

Salah satu pembina, Budhy Kurniawan, menyebut siswa-siswi sudah memberikan yang terbaik di IJSO tahun ini. “Alhamdulillah, anak-anak sudah bekerja keras dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Mudah-mudahan pada IJSO tahun depan di Rumania akan lebih baik lagi,” jelas Budhy.

International Junior Science Olympiad (IJSO) adalah ajang Olimpiade Sains untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bertaraf internasional. Olimpiade Sains ini melingkupi kemampuan sains siswa-siswi SMP meliputi kemampuan teoritis yang bersifat individual dan kemampuan eksperimental sains yang bersifat kelompok atau tim dengan anggota tiga orang.

Kemampuan teoritis meliputi keterpaduan mata pelajaran Biologi, Fisika, dan Kimia. Kemampuan eksperimental meliputi kemampuan eksperimental Biologi, Fisika, dan Kimia, dan keterpaduan ketiga mata pelajaran tersebut. Tahun ini, IJSO diikuti 304 peserta dari 54 negara.