Di Ajang APSF 2023 Mahasiswa UI Raih Predikat Solution Provider Termuda se-Asia Pasifik

Pendidikan357 views

Inionline.id – Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Adnan Hasyim Wibowo, meraih predikat sebagai Solution Provider termuda pada Asia Pacific Solution Forum (APSF) 2023 yang diselenggarakan oleh Sustainable Development Solutions Network (SDSN). Raihan ini berkat inovasi turbin ulir air bernama PARCIS (Portable Archimedes Screw).

PARCIS adalah pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil yang mampu memanfaatkan energi air dengan lebih efisien. PARCIS dikembangkan oleh Adnan bersama anggota timnya, yakni Ruth Emmanuella Princsillia dan Jawi Kuncoro Jaqti, yang semuanya merupakan mahasiswa dari Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI.

Pengembangan PARCIS dilatarbelakangi tantangan pemanfaatan energi air di daerah-daerah yang sumber daya airnya tidak terkelola dengan baik. Daerah di sekitar sungai dan selokan biasanya minim penerangan pada malam hari.

Oleh sebab itu, mereka berinisiatif mengubah wasted energy menjadi sumber penerangan dan energi berkelanjutan. PARCIS awalnya hanya sebuah ide untuk lomba.

Ide inovasi ini meraih juara pertama dalam Product Design Competition di SOBAT Competition yang diselenggarakan oleh PT United Tractor pada Agustus 2022.

“Kemenangan tersebut kemudian mendorong kami untuk mengembangkannya lebih jauh, tidak hanya sebagai proyek akademik, tetapi juga sebagai solusi nyata yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujar Adnan melalui siaran pers, Rabu, 20 Desember 2023.

Adnan memaparkan komponen PARCIS terdiri atas rangka, turbin, powerhouse, dan kabel penyalur daya. Cara kerja alat ini adalah air yang masuk ke rangka akan menggerakkan turbin, sehingga akan dihasilkan energi listrik yang selanjutnya disimpan di bagian powerhouse.

Energi listrik yang tersimpan di powerhouse kemudian disalurkan ke beban, seperti lampu jalan, dengan kabel. Adnan menyebut Inovasi PARCIS memiliki beberapa keunggulan.

Antara lain tidak memerlukan air dalam jumlah besar pada pemanfaatannya, tenaga Mini-Hydro pada PARCIS membuat teknologi ini mudah dibawa dan dipindahkan ketika akan digunakan. Selain itu, produk inovasi ini berbiaya murah dan ramah lingkungan, karena dalam instalasinya tidak perlu merusak kontur fisik alam.

Dekan FMIPA UI, Dede Djuhana, mengapresiasi capaian Adnan dan tim. Dia menilai PARCIS menjadi selected solution initiative yang inovatif dan praktis, dalam mengatasi isu pembangunan berkelanjutan, khususnya aspek energi bersih dan terbarukan.

“Prestasi ini merupakan representasi dari kapasitas FMIPA UI sebagai institusi yang berperan aktif dalam menghasilkan solusi inovatif terhadap masalah global,” kata Dede.

Dia mengatakan dengan lahirnya PARCIS, pihaknya mengambil inisiatif mengembangkan teknologi yang tidak hanya possible secara konsep, tetapi juga berdampak sosial dan feasible untuk diimplementasikan.

APSF 2023 mengambil tema Accelerating Local Action for the SDGs in the Asia-Pacific. Ini merupakan ajang untuk menampilkan solution initiative dari berbagai ide dan proyek praktis yang melibatkan teknologi baru, metode, model bisnis, mekanisme institusional, model pendidikan, dan instrumen kebijakan guna mempercepat pembangunan berkelanjutan.

Di forum itu, Adnan menerima umpan balik dari panelis, di antaranya Prof. Woo Wing Thye (Wakil Presiden SDSN Asia dan Profesor Peneliti di Universitas Sunway) serta Tan Sri Sir Jeffrey Cheah (Pendiri dan Ketua Sunway Group). Mereka menyoroti aplikasi dan potensi skalabilitas PARCIS sebagai sebuah inovasi energi terbarukan.