Seluruh Kades Diajak Bupati Klaten untuk Berkomitmen Turunkan Angka Stunting

Antar Daerah1757 views

Inionline.id – Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar rapat koordinasi (Rakor) optimalisasi penyelenggaraan dan fasilitasi pembinaan kampung keluarga berkualitas dalam rangka percepatan penurunan stunting Kabupaten Klaten tahun 2023. Rakor ini diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Senin (13/11).

Kepala Dinssosp3appkb Kabupaten Klaten Muh. Natsir melaporkan, sampai saat ini, kampung keluarga berkualitas di Kabupaten Klaten berjumlah 81. Dengan hadirnya optimalisasi penyelenggaraan dan fasilitasi pembinaan kampung keluarga berkualitas tersebut diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten.

“Di Kabupaten Klaten ini kan ada 401 desa dan saat ini baru terbentuk 81 kampung keluarga berkualitas,” kata Muh. Nasir dalam keterangannya.

Nasir menyampaikan, pihaknya menargetkan angka stunting di Klaten pada 2024 bisa turu, di bawah 14 persen. “Mengingat angka prevalensi angka stunting Klaten saat ini adalah 14,65 persen,” ujar dia.

Bupati Klaten Sri Mulyani mengamini angka stunting di Kabupaten Klaten saat ini adalah 14,65 persen. Dengan persentase tersebut, Kabupaten Klaten turun peringkat dari urutan 6 ke urutan 11 penanganan terbaik stunting se-Jawa Tengah.

“Angka stunting di Kabupaten Klaten saat ini masih 14,65 persen, dari kita diurutan 6 terbaik penanganan stunting se-Jawa Tengah jadi turun ke urutan 11. Ini membuktikan angka stunting di klaten meningkat,” ujar Sri Mulyani.

Namun demikian, pemerintah daerah tetap mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan dinas-dinas dan pihak terkait lainnya dalam upaya nyata menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.

“Upaya-upaya itu misalnya dengan menguatkan budaya sehat, makan makanan bergizi bagi ibu hamil, balita dan ibu menyusui dan perilaku hidup sehat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, program kampung keluarga berkualitas merupakan program yang memiliki peran strategis bagi Indonesia guna mewujudkan keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera.

Untuk itu peran aktif Dinkes, Dinsosp3Appkb bersama dengan Puskesmas, PKK, dan Penyuluh Kesehatan di Kabupaten Klaten harus lebih optimal dalam pendampingan, pembelajaran dan sosialisasi kepada ibu-ibu muda, serta pasangan usia subur dalam rangka mengurangi angka stunting di Kabupaten Klaten.

“Peran aktif dari seluruh pihak harus lebih dioptimalkan dalam memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada ibu muda, pasangan usia subur, tentunya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten,” kata dia.

Sri Mulyani juga mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama memandu dan mensinkronkan kebijakan. Tujuannya agar upaya terencana dan sistematis untuk membantu masyarakat, dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting pada balita.

Selain itu, ia juga meminta daerah yang memiliki angka stunting tinggi untuk berkomunikasi dengan daerah yang memiliki angka stunting rendah agar bisa saling bertukar pikiran dalam menurunkan stunting.

“Semoga di tahun 2024 ke depan kita bisa turunkan angka stunting klaten dibawah 14 persen, targetnya 10 persen. Maka saya mohon kerja sama dan komitmennya,” pungkasnya.

Dalam rakor ini juga dihadiri Asisten Setda Kabupaten Klaten, Kepala OPD Kabupaten Klaten, Camat se-Kabupaten Klaten, Kepala Desa se-Kabupaten Klaten, penyuluh KB dan tamu undangan lainnya.