Rumah Warga di Bogor Tertimpa Tebing 25 Meter yang Longsor

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Longsor terjadi pada tebing setinggi 25 meter dan lebar 15 meter di Jalan Raya Tajur, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor saat  hujan deras akhir pekan lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin, Longsor yang terjadi pada pada Sabtu (4/11) disebabkan guyuran hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil.

“Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Bogor melaporkan, material longsoran menutup sebagian jalan sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan pohon yang terbawa material longsoran tersebut menimpa rumah milik salah satu warga yang dihuni 1 KK dengan tiga jiwa dan menutup sebagian saluran induk Cibalok dan dikhawatirkan meluap,” ujar Abdul seperti dikutip dari Antara, Senin (6/11).

Abdul melaporkan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor itu, Tim TRC-PB BPBD Kota Bogor beserta Dinas terkait lainnya sudah melakukan asesmen kebencanaan di tempat kejadian.

Sebab lokasi terdampak adalah jalan nasional, masih dilakukan koordinasi antara Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Pusat.

“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar mewaspadai hujan di fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan di beberapa kawasan, khususnya Jabodetabek. Musim transisi ini normalnya dari September-November, tetapi tahun ini agak tertunda karena pengaruh El Nino,” ujar Abdul.

“Hal-hal yang perlu diwaspadai adalah kawasan perkotaan, periksa dan pastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder dan tersier dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir/genangan baik akibat debit air kiriman maupun hujan ekstrim di tingkat lokal,” imbuhnya.

Kemudian kawasan perbukitan (Jawa bagian tengah ke selatan). Waspadai retakan-retakan akibat tanah kering saat kemarau yang jika diguyur hujan akan sangat rentan terjadi longsor.

Selanjutnya kawasan gunung api, jika terjadi hujan intensitas tinggi di daerah puncak, maka potensi terjadi banjir lahar dingin khususnya Semeru dan Merapi.