Polisi dan Wartawan Nyaris Kena Panah Saat Kampus UMI Makassar Diserang

Inionline.id – Polisi dan sejumlah wartawan nyaris menjadi sasaran penyerangan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di dalam kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Satu pelaku berhasil ditangkap dengan membawa anak panah.

Peristiwa bermula pada Selasa (7/11) ketika terjadi penyerangan di dalam kampus UMI Makassar dengan membawa berbagai senjata tajam dan para pelaku memakai penutup wajah mencari orang yang diduga menjadi mahasiswa yang terlibat permasalahan sebelumnya.

“Sekuriti sempat melaporkan terjadinya keributan setelah salat Asar. Tapi setelah kita masuk sudah ada yang keluar. Jadi dengan sigap semua kumpul sambil membiarkan mereka keluar, lalu ditutup pagar,” kata Wakil Rekor 3 UMI, Nur Fadillah Mappaselleng.

Setelah kejadian awal itu, tiba-tiba datang beberapa orang dari arah luar kampus. Mereka masuk dan langsung mengeluarkan senjata tajam berupa parang hingga anak panah.

Para penyerang kemudian mengarahkan senjata mereka ke petugas kepolisian yang berbaju preman dan sejumlah wartawan di lokasi hingga lari menyelamatkan diri.

“Kita masih dalami apa motivasinya karena simpang siur. Dua kelompok belum ada berhadap-hadapan. Kayaknya bukan mahasiswa (yang diamankan) karena tidak ditemukan mahasiswa,” ungkapnya.

Pihak kampus telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan langkah pencegahan agar tidak terjadi kejadian serupa. Proses perkuliahan setelah kejadian tersebut tetap berjalan seperti biasanya.

“Ini sudah kriminal. Aparat sudah mencoba menelisik kampus ini, makanya sekarang mahasiswanya diharapkan tidak ada perkuliahan lagi sampai jam sekarang,” jelasnya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan sempat terjadi pembakaran di kampus UMI namun itu hanya kayu yang dibakar. Namun kondisi tersebut sudah bisa langsung kondusif diamankan.

“Ada sekelompok massa yang datang sini. Ada merusak membakar kayu, bukan rumah. Hanya sebatas itu. Kita sudah lakukan upaya untuk menghentikan dan membubarkan mereka dan Alhamdulillah sekarang sudah aman,” kata Ngajib di lokasi.

Ngajib mengakui memang ada sekelompok orang yang datang, namun tidak sempat terjadi tawuran.

“Kita masih dalam penyelidikan. Nanti pemeriksaan terhadap mereka apa yang terjadi tapi intinya bukan perang antara kelompok atau penyerangan. Di sini saya lihat belum ada seperti itu tapi ada sekelompok orang yang datang,” bebernya.

Ngajib menuturkan akibat kejadian tersebut satu orang diduga pelaku telah diamankan dan dibawa ke Polrestabes Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Ada diamankan satu orang kemudian barang bukti busur. Itulah yang diproses. Kemudian yang lainnya akan dilihat perkembangannya. Jika ada tindak pidananya akan diproses,” pungkasnya.