Ketum PBNU Minta Warga Jangan Diajak Ribut, Jelang Kampanye Pemilu

Berita1057 views

Inionline.id – Ketika memasuki masa kampanye Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya minta para kontestan yang berlaga di Pemilu 2024 tak mengajak warga untuk saling ribut dan bertengkar.

“Jangan diajak ribut, jangan diajak bertengkar, berkelahi. Kasihan masyarakat,” kata Gus Yahya di sela-sela forum R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), Hotel Park Hyatt, Jakarta, Senin (27/11).

Gus Yahya menilai kondisi masyarakat di Pilpres 2024 saat ini dalam kondisi tenang. Sehingga, ia meminta warga tetap dalam kondisi kondusif pada Pemilu.

“Ya kan ini masyarakat sudah tenang, ya santai gitu ya. Jangan diajak yang enggak-enggak,” kata dia.

Di sisi lain, Gus Yahya tak mempersoalkan jika kontestan membawa isu Palestina dalam kampanye Pilpres. Namun, ia mengimbau kontestan memiliki gagasan maupun strategi yang masuk akal dan membuka jalan keluar bagi konflik Palestina dan Israel.

“Ya asal enggak ngajak ngamuk aja. Tapi jangan sekadar ngajak orang ngamuk-ngamuk. Kita enggak diajak sudah ngamuk. Sekarang jalan keluarnya apa,” kata dia.

Pilpres 2024 diikuti tiga paslon capres-cawapres: Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Tiga paslon itu telah menandatangani Deklarasi Kampanye Damai Tertib dan Taat Hukum peserta Pemilu 2024, dalam Rapat Koordinasi Nasional Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Hotel Grand Sahid Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (27/11).

Masa kampanye Pilpres 2024 akan dimulai dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 mendatang.

Selama masa kampanye, KPU akan menggelar debat capres-cawapres Pilpres 2024 sebanyak lima kali. Hal itu tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum.