Selasa, Inionline.id – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen. Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, melakukan kunjungan kerja ke Kota Seoul, Korea Selatan. Kunjungan ini berlangsung pada hari Selasa, 7 November 2023, dan menjadi momen penting dalam menguatkan kerjasama internasional dalam upaya penanggulangan narkotika.
Dalam kunjungannya, Kepala BNN RI didampingi oleh Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen. Pol. I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K, M.H., Kelompok Ahli BNN RI Bidang Teknologi Kesehatan, Vincentius Lianto, M.B.A., dan Korspri Kepala BNN RI Kombes Pol Priyanto Priyo Hutomo, S.I.K., M.H. menemui Adhyanti Sardanarini Wirajuda, Minister Counsellor for Economic, Investment, and Trade Affairs-Kedutaan Besar Indonesia di Seoul mewakili KUAI KBRI Seoul. Saat ini Duta Besar Republik Indonesia di Kota Seoul, Korsel sudah kembali ke Jakarta karena memasuki masa purna tugas.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNN RI, menjelaskan strategi yang digunakan dalam penanganan narkotika di Indonesia. Strategi tersebut mencakup empat pendekatan, yaitu Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, dan Cooperation.
Pada strategi Cooperation, Kepala BNN RI rencana tanggal 8 November 2023 akan melakukan pertemuan dengan Korean National Police Agency (KNPA) di Seoul, Korea Selatan. Hal ini dinilai sangat penting dalam perang melawan narkotika. BNN RI bersedia bekerja sama dengan berbagai negara dan organisasi untuk menghadapi tantangan ini bersama-sama.
Selain membahas strategi perang melawan narkotika, Kepala BNN RI juga memberikan selamat kepada Adhyanti Sardanarini atas promosinya sebagai Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan regional dan internasional dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi.
Pertemuan yang berlangsung singkat ini diakhiri dengan penyematan jaket “War on Drugs” kepada perwakilan KUAI Seoul sebagai bentuk dukungan yang kuat kepada BNN RI dalam upaya mereka untuk memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Kunjungan ini mencerminkan pentingnya kerjasama internasional dalam perang melawan narkotika, serta komitmen Indonesia dalam memitigasi dampak buruk narkotika pada masyarakat dan generasi mendatang.
