Kekuatan Baru Asean di KTT APEC Diungkapkan Jokowi

Ekonomi1157 views

Inionline.id – Presiden Jokowi menyebut Asean punya kekuatan besar yang membuat suaranya bisa didengar di forum dunia termasuk KTT APEC 2023.

Kekuatan baru itu adalah Asean Caucus. Ini terbentuk untuk memperkuat sentralitas Asean dalam gelaran KTT APEC 2023 di San Francisco, AS.

Kekuatan lain; stabilitas kawasan yang selalu terjaga. Jokowi mengatakan kekuatan itu akan membuat suara bangsa Asia Tenggara didengar lebih keras lagi di forum dunia, termasuk APEC.

“Stabilitas kawasan yang selalu terjaga, ini juga sebuah kekuatan. Inilah aset penting yang memungkinkan suara Asean dapat didengar lebih keras di berbagai forum, termasuk di APEC,” tegas Jokowi di hadapan negara Asean, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (15/11).

Asean Caucus memiliki tiga fokus utama yang ingin dicapai. Pertama, percepatan transisi energi, di mana negara Asean sepakat menjadi global hub industri kendaraan listrik.

Kedua, pencapaian netralitas karbon. Presiden Jokowi menekankan fokus ini penting dicapai agar perkembangan ekonomi Asean tetap sejalan dengan komitmen menjaga lingkungan.

Ketiga, Jokowi mendorong komitmen negara Asia Tenggara dalam implementasi pembayaran digital. Ia mengatakan percepatan perlu dilakukan melalui kerja sama lembaga-lembaga keuangan.

“Saya harap melalui forum ini kemitraan pemerintah dan bisnis dapat menjadi makin sinergi,” tandas Jokowi.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pembentukan Asean Caucus diinisiasi oleh Indonesia yang kini memegang keketuaan Asean. Ia menyebut caucus ini bakal membuat negara-negara Asia Tenggara lebih solid dan didengar oleh dunia.

“Di akhir pertemuan, Bapak Presiden (Jokowi) menyampaikan kepada seluruh anggota (Asean Caucus) untuk terus bersinergi dan berkolaborasi menjaga kepentingan Asean di APEC dan mendukung terwujudnya Asean sebagai pusat pertumbuhan dunia. Ini sejalan dengan salah satu subtema keketuaan Indonesia di Asean, yaitu Asean as epicentrum of growth,” kata Retno dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden.