Kebakaran Gunung Lawu Mulai Padam Setelah Disiram 215 Ribu Liter Air

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9), dilaporkan mulai padam. Kebakaran bisa dipadamkan setelah dilakukan upaya water bombing dengan menghabiskan 215 ribu liter air.

Total luas area Gunung Lawu yang terdampak kathutla ini mencapai 2.185 hektare. Terdiri dari 1.300 hektare wilayah Kabupaten Ngawi, 700 hektare wilayah Kabupaten Magetan, hingga 185 hektare wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan, operasi water bombing menggunakan helikopter BNPB itu sudah dihentikan sejak Jumat (13/10).

“Dengan melihat kondisi yang ada, sehingga kami lakukan penutupan operasi water boombing,” kata Gatot saat dikonfirmasi, Minggu (15/10).

Gatot mengatakan untuk memadamkam karhutla di Gunung Lawu, sudah dilakukan water bombing sebanyak 215 kali. Artinya pemadaman udara karhutla Gunung Lawu sudah menghabiskan setidaknya 215.000 liter air.

“Water bombing sudah dilakukan 215 kali dengan seribu liter air tiap kali boombing, artinya 215.000 liter air sudah dikucurkan di wilayah Lawu. Sudah selesai dipadamkan,” ujarnya.

Meski demikian, kata Gatot, tim pemadaman darat akan terus bersiaga mencari titik-titik api dan bara yang tersisa.

“Selanjutnya akan terus dilanjutkan oleh tim darat, untuk mencari sisa bara api yang masih ada serta titik api kecil itu akan dipadampakan,” ucapnya.

Tim pemadaman darat ini, kata Gatot juga telah membuat sekat atau ilaran agar titik api yang tersisa tak kembali meluas.

“Ilaran di wilayah Ngawi sudah dibuat 9.000 meter meter, wilayah Karanganyar juga sudah dibuat sepanjang 2.000 meter,” ucapnya.

Gatot mengatakan, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah meninjau langsung lokasi kejadian karhutla Gunung Lawu. Mereka berencana melakukan penanaman ulang.

“Kemarin dari Kementerian LHK melihat ke lokasi, mengantisipasi seandainya kalau diperlukan reboisasi, akan dilakukan reboisasi ulang,” ucapnya.

Usai kejadian ini, BPBD pun mengimbau kepada para kepala dan pemangku daerah terdampak, untuk melakukan pembersihan material sisa dampak karhutla. Hal itu sebagai upaya antisipasi bencana susulan.

“Bersih-bersih ranting dan pohon tumbang untuk mengantisipasi bencana susulan, karena sebenatar lagi akan memasuki musim hujan,” pungkasnya.