Hingga November, Kelaparan di Yahukimo Menjadi Status Tanggap Darurat Bencana

Berita1657 views

Inionline.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terjadi akibat kekeringan dan bencana longsor.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah mengeluarkan status Tanggap Darurat Bencana mulai 21 Oktober hingga 1 November 2023.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan dengan status itu, pihaknya dapat mendorong bantuan untuk percepatan bencana di sana.

“Pemkab Yahukimo telah menetapkan status tanggap darurat sehingga BNPB bisa langsung turun memberikan bantuan, kami akan kirimkan logistik dan anggaran yang bisa langsung digunakan Pemkab Yahukimo dan masyarakatnya,” kata Suharyanto dikutip Antara, Kamis (26/10).

Suharyanto telah menggelar Rapat Tingkat Menteri membahas Penanganan Dampak Bencana Tanah Longsor dan Bencana Kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Rabu (25/10).

Selain menyiapkan logistik, kata Suharyanto, BNPB juga akan menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan muatan hampir menyentuh 1.500 kg dalam satu kali penerbangan, untuk mempermudah distribusi bantuan hingga ke titik-titik terdampak.

“Kami siapkan beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, biskuit portein 10.000 bungkus, tenda pengungsi 5 unit , sembako 1.500 paket, hygiene kits 1.500 paket, solar panel 50 unit, dan anggaran operasional Rp1 miliar,” ucapnya.

Selain itu, BNPB juga menyiapkan satu pesawat untuk mengangkutnya, karena medan sangat berat dari satu titik ke titik lain yang hanya bisa menggunakan jalur udara atau pesawat.

Dirinya menjelaskan, kondisi dan dampak bencana di wilayah Kabupaten Yahukimo.

“Ada juga bencana longsor selain gagal panen, akibat bencana longsor 70 rumah masyarakat rusak ringan dan 30 lebih rumah rusak berat. Seperti di daerah lain yang rumah rusak ringan akan dapat bantuan per rumah 15 juta dan rusak berat akan dapat pergantian 60 juta, data rumah rusak ini sifatnya masih belum pasti dan akan diverifikasi terus,” tuturnya.

Pemkab Yahukimo bicara soal kematian

Pemkab Yahukimo menyatakan saat ini tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal Distrik Amuma.

“Berdasarkan data yang diperoleh oleh tim di lapangan bahwa tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal pada Rabu, 25 Oktober 2023,” kata Bupati Yahukimo Didimus Yahuli dikutip Antara di Jayapura, Kamis.

Menurutnya, sejak Februari hingga Oktober 2023 jumlah angka kematian di Distrik Amuma sebanyak 22 orang yang terdiri dari 11 orang dewasa termasuk empat lansia dan 11 anak-anak.

“Kami memastikan bahwa angka kematian di Distrik Amuma tidak dilatarbelakangi dari banyak keluhan seperti malaria dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” ujarnya.

Didimus tidak memungkiri saat ini di Distrik Amuma sedang mengalami kondisi kekurangan pangan disebabkan kondisi cuaca ekstrem.

“Dan sebagai upaya penanganan awal pemerintah daerah telah mengirimkan beras dan akan menyusul bantuan bahan pokok hingga obat-obatan,” ujar Didimus.

Dia menambahkan pihaknya berharap situasi dan kondisi di Amuma saat ini dapat disampaikan dengan baik sesuai kondisi yang sebenarnya.