Usai Peristiwa TPA Sarimukti, Dewan Jabar Supono Desak Pemprov Tangani Masalah Sampah dari Hulu ke Hilir

Antar Daerah257 views

Bandung, Inionline.id – Usai peristiwa kebakaran TPA Sarimukti hingga menggunakan water bombing dalam proses pemadamannya membuat perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kota-kabupaten Bandung raya tertuju semua kesana.

Kejadian ini juga menarik perhatian anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat H. Supono yang juga sering terlibat dalam penanganan kasus-kasus terkait lingkungan hidup.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar segera menciptakan program penanganan sampah dari hulu ke hilir serta mengaktifkan 2 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka dan Lulut Nambo.

“Kebakaran Sarimukti itu harus menjadi pelajaran penting bagi kita, pertama bahwa yang mangkrak 2 proyek TPPAS di Legok Nangka maupun di Lulut Nambo itu memang harus segera dituntaskan dengan kapasitasnya, mungkin mampunya baru 25%  tapi paling tidak itu bisa mengurangi volume penumpukan di Sarimukti,” ujarnya.

Point kedua, legislator asal Kabupaten Bogor ini mendorong agar penanganan sampah itu harus hulu ke hilir.

“Maksudnya hulu-hilir itu adalah dari mengedukasi, memanage, merekayasa masyarakat agar titik pemilahan, pengolahan dari hulu sampai hilir,” tukasnya.

Hulu yang dimaksud ada di rumah tangga, rumah tangga harus memilah mana yang organik mana yang tidak.

“Lalu ada konsep biopori, ada segala macam yang bisa dibuang atau lingkungan itu membuat katalah konsep bank sampah itu berkurang bank sampah yang laku-laku nanti kepada pengumpul pengusaha Madura atau apa kemudian yang memang organik bisa jadi pupuk melalui proses pengolahan,” imbuhnya.

Gagasan ini pernah H. Supono sampaikan langsung kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtyas namun belum ada aksi lanjutannya dari dinas tersebut.

“Konsep ini sebenarnya bisa, hanya saja persoalan adalah sekarang goodwillnya, lalu edukasi kepada masyarakat, serta peran pemerintah daerah, pemerintah kabupaten-kota dalam konsep menata lingkungan,” ucapnya.

“Kemudian guna merangsang minat masyarakat pemerintah harus mengadakan lomba kebersihan seperti Kalpataru, jadi masyarakat akan bangga dan semangat dengan adanya lomba tersebut,” tutup H. Supono.