Sumsel Waspada, Warga Bermasker, Kualitas Udara Buruk Imbas Karhutla

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kewaspadaan ditingkatkan akibat beberapa titik karhutla membuat udara cukup buruk. Selain itu, warga pun diimbau untuk menggunakan masker guna menghindari risiko akibat asap karhutla.

“Mengurangi kabut asap yang terjadi beberapa hari terakhir. Segala upaya kita lakukan mulai dari water boombing semaksimal mungkin,” ujarnya, Selasa (5/9).

Menurut Deru, karhutla yang terjadi saat ini adalah salah satu dampak dari El Nino yakni kering mudah terbakar. Herman Deru pun meminta masyarakat untuk tidak buka lahan dengan cara dibakar.

“Jadi harapan saya kepada masyarakat jangan pernah membuka lahan dengan cara dibakar. Ancaman hukumannya lebih tinggi, kalau tidak sengaja kasihan orang lain,” ujarnya.

Ia juga meminta pengguna tol tidak membuang sampah terutama puntung rokok ke rempat yang mudah terbakar.

“Akibatnya bisa terjadi kebakaran dan asapnya bisa mengganggu orang lain,” ujarnya.

Kabut asap karhutla di Palembang
Kabut asap dampak karhutla menyelimuti Kota Palembang, ibu kota Sumsel. Walhasil, Pemkot Palembang mengimbau masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan sudah memberikan imbauan kepada masyarakat dan anak-anak untuk menggunakan masker.

“Sudah ada imbauan untuk menggunakan masker bukan hanya pada anak-anak tapi kepada masyarakat juga,” katanya, Rabu (6/9) dikutip dari detikSumbagsel.

Bukan itu saja, Fitrianti juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Kalaupun terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, maka harus menggunakan masker.

Bukan tanpa alasan jika Fitrianti meminta warga untuk memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebab, kata dia, angka ISPA di Palembang saat ini tinggi.

“Juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar, kalau di luar menggunakan masker supaya tidak terjadi ISPA karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, ISPA di Palembang sangat meningkat. Untuk datanya nanti ditanyakan di Dinkes,” ujarnya.

Surat Edaran Dinkes Sumsel soal Masker

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Trisnawarman mengatakan pihaknya sudah mengedarkan surat edaran ke kabupaten/kota ke masyarakat dan media sosial untuk memakai masker untuk menghindari risiko kesehatan, terutama karena asap karhutla.

“Kita sudah mengedarkan edaran Kadinkes ke kabupaten/kota dan juga masyarakat melalui media sosial Instagram dan Facebook. Karena status belum waspada dan masih siaga jadi kita anjurkan pakai masker. Untuk anak sekolah kepada orang tuanya dianjurkan kalau keluar rumah pakai masker,” katanya.

Bukan itu saja, dia juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah jika ambang batas ISPU di atas 200.

“Kita juga harapkan masyarakat kalau keadaan cuacanya melebihi ambang batas di atas 200 sebaiknya tidak usah keluar rumah saat ini ISPU 186. Kalau pun terpaksa keluar rumah harus memakai masker. Kalaupun nanti konstan masih status waspada tetap memakai masker keluar rumah,” ujarnya.

Trisnawarman juga meminta masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan memakan buah-buahan serta banyak minum air putih.

“Kemudian memakan-makan bergizi jaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) banyak minum air putih, dan juga makan buah-buahan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel mencatat kualitas udara di Palembang beberapa hari ini cukup buruk. Hal ini disebabkan karena tidak adanya curah hujan.

“Sudah tiga hari berturut-turut, data harian PM2,5 kami diatas nilai ambang batas (NAB)nya 55 ug/m3. Terpantau rata-rata harian berkisar 70-90 ug/m3. Bahkan kondisi sesaat pada jam-jam tertentu ada yang mencapai lebih dari 200ug/m3,” ujar Kepala Klimatologi Kelas I Sumsel, kemarin.

Terjadinya kualitas udara yang buruk dikarenakan saat ini musim kemarau. Kondisi udara buruk ini biasanya terjadi pada di jam-jam tertentu.

“Namun di siang hari sudah kembali normal,” ujarnya.