Status Tanggap Darurat Karhutla Ditetapkan Bupati Ogan Komering Ilir

Antar Daerah557 views

Inionline.id – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Iskandar meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Peningkatan status itu karena semakin banyak lahan terbakar.

“Mengingat kondisi kemarau tahun ini lebih kering, lalu titik api dan kebakaran lahan terus bertambah kita meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat.” katanya, Senin (11/9) seperti dikutip dariĀ detikSumbagsel.

Dengan peningkatan status tersebut, Iskandar pun menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan upaya penanggulangan karhutla di Kabupaten OKI.

“Kalau sudah tanggap darurat artinya kita mengeluarkan seluruh sumber daya baik dari segi penanganan di lapangan, penanggulangan hingga pendanaan dan ini harus saling bantu, saling peduli,” ungkapnya.

Iskandar pun mengapresiasi petugas dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, RPK Perusahaan dan masyarakat peduli api yang berjibaku memadamkan kebakaran lahan di Kabupaten OKI. Selain itu, dia meminta pemerintah setempat untuk mengajak perusahaan, aparat, hingga masyarakat untuk tanggap dan peduli jika terjadi kebakaran.

“Kepada perusahaan sekitar konsesi, para camat/kepala desa ajak masyarakat agar tanggap dan peduli. Kalau ada kebakaran segera padamkan sebelum membesar dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar,” ujarnya.

Sementara itu, pada Selasa (12/9), seperti dikutip dari Antara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto didampingi Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau penanganan karhutla di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

“Saya bersama Gubernur Sumsel tadi secara langsung sudah meninjau dari atas, udara, dan darat terkait dengan penanganan karhutla,” katanya di Palembang, Sumatera Selatan.

Berdasarkan peninjauan yang dilakukan oleh Kepala BNPB, lahan yang digarap oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Banyuasin tergolong aman dari kebakaran.

Di wilayah Kabupaten OKI, Suharyanto mengatakan kebakaran kebanyakan terjadi di lahan yang terbengkalai. Wilayah OKI tergolong rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Gubernur Herman Deru, Sumatera Selatan memiliki lahan gambut seluas 1,2 hektare dan sekitar 600 hektare di antaranya ada di OKI.

Guna mendukung penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, BNPB memberikan dana siap pakai sebanyak Rp4,5 miliar serta bantuan alat operasional seperti pompa jinjing, nozel, alat pelindung diri, pompa induk, pompa sedang, selang, tangki, tenda posko, velbed, pompa apung, serta alat komunikasi.

Selain itu, BNPB memindahkan dua helikopter pengebom air dari Provinsi Riau dan Kalimantan Barat ke Sumatera Selatan serta berkoordinasi dengan BMKG untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca di Sumatera Selatan guna membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

“BNPB langsung bergerak cepat memastikan ke semua provinsi khususnya yang menjadi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan antara lain Sumatera Selatan. Sudah ditinjau memang ada kebakaran, tapi kalau dikatakan itu asapnya luar biasa dan dapat mengganggu atau menyeberang ke wilayah negara tetangga saya pastikan untuk kondisi hari ini itu tidak benar,” katanya dalam keterangan, Rabu.

Ia menegaskan pihaknya selalu berupaya terus agar karhutla di kawasan-kawasan prioritas enam provinsi terkendali. Khusus di Sumatera Selatan, BNPB melihat sudah ada lahan yang terbakar tetapi sudah juga banyak yang padam, ada beberapa titik di tengah-tengah yang memang susah dipadamkan akibat tempatnya terpencil.

“Dukungan armada water bombing harusnya eskalasinya bisa dikendalikan,” katanya.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan BMKG jika dengan menggunakan heli water bombing itu kurang maksimal, maka kita juga akan berusaha untuk kembali mendatangkan hujan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca,” imbuhnya.