LSM Sentil Banten Tak Punya Inventarisasi Emisi, Menyusul Kualitas Udara Buruk di Tangsel

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Juru kampanye energi dan iklim Greenpeace, Bondan Andriyanu, menyentil pemerintah Provinsi Banten menyusul kualitas udara yang buruk di Tangerang Selatan (Tangsel) belakangan ini.

Bondan mengatakan seharusnya Pemprov Banten dan Jawa Barat memiliki inventarisasi emisi.

“Jakarta sudah punya emisi inventory [inventarisasi emisi], yang mendeklarasikan sumber pencemaran dari mana saja, ada industri, transportasi sekian persen,” kata Bondan saat konferensi pers virtual terkait polusi udara, Minggu (13/8).

Dia menyebut Pemprov Jawa Barat dan Banten serta kota-kota di sekitarnya belum memiliki data sumber pencemaran.

Inventarisasi emisi berfungsi sebagai landasan ilmiah dalam pembuatan kebijakan, strategi, dan peraturan pengendalian pencemaran udara.

Data ini juga bisa untuk menentukan sumber-sumber pencemar udara dan memperkirakan jumlah spesifik pencemar-pencemar udara yang diemisikan dalam suatu wilayah.

Bondan juga menyebut pengendalian polusi udara seharusnya berada di bawah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan presiden.

“Ini harusnya presiden dan bottleneck-karena KLHK wajib , mengawasi Banten, Jabar, DKI, [dalam mengawasi pengendalian pencemaran udara,” ucap dia.

Tangerang Selatan menjadi sorotan usai kualitas udara yang buruk belakangan ini. Pada Minggu, indeks kualitas udara (AQI) di wilayah itu di angka 116.

Konsentrasi PM2.5 di South Tangerang saat ini 8.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Tidak sehat bagi kelompok sensitif,” demikian keterangan di situs IQ Air.